Pengobatan Alternatif PMK, Peternak Sapi di Lembang Buat Ramuan Khusus

- 23 Juni 2022, 18:29 WIB
Ayi peternak sapi perah asal Kampung Cidadap, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang
Ayi peternak sapi perah asal Kampung Cidadap, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang /Dicky Mawardi/Galamedia/

GALAMEDIA - Peternak sapi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berinovasi membuat sendiri ramuan khusus bagi hewan ternak peliharaannya yang terjangkit
penyakit mulut dan kuku (PMK).

Ramuan tradisional itu memakai bahan-bahan dari jeruk lemon, perasan jahe, kunyit, ditambah gula merah, telur dan madu.

Bahan-bahan itu kemudian dicampur. Cara pakainya, sapi yang terserang PMK dicekoki ramuan tersebut. Peternak mengkalim hasilnya bisa sembuh hanya dalam dua hari.

Baca Juga: SBMPTN 2022, Jumlah Pendaftar Program KIP Meningkat dari Tahun 2021

Salah seorang peternak sapi perah, Ayi (56) mengatakan, penyembuhan hewan ternak yang terserang PMK berbeda, sapi yang berpenyakit di mulut harus dicekoki ramuan.

"Sedangkan di kaki atau kuku diberi salep atau obat-obatan yang sudah direkomendasikan mantri hewan," kata Ayi
peternak sapi perah asal Kampung Cidadap, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kamis 23 Juni 2022.

Ia mengungkapkan, dari sembilan ekor sapi miliknya, tujuh di antaranya terserang PMK.
Dua ekor sakit mulut, dan lima ekor di kaki.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Series Indonesia dengan Alur Cerita Seru dan Menarik

Bahkan, hampir semua sapi di Desa Cibodas dan Suntenjaya juga terserang PMK.

"Nafsu makan sapi milik saya sempat hilang. Pada enggak mau makan, tapi setelah diberi obat pabrik dan ramuan tradisional, serta disuntik mantri hewan sekarang kondisinya berangsur sembuh. Sapi sudah mulai kembali mau makan," tuturnya.

Dikatakannya, ramuan tradisional yang dibuat peternak sebenarnya sudah lama diberikan kepada sapi. Khasiatnya untuk menjaga kesehatan sapi.

Baca Juga: KPK Selidiki Dugaan Korupsi di PT Pertamina, Beberapa Lokasi Digeledah

"Cuma memang tidak pakai madu, baru setelah muncul wabah PMK diberi madunya. Alhamdulillah hasilnya cukup efektif," ujarnya

Ia menjelaskan, ramuan itu diberikan sebanyak 4-5 sendok setiap hari hingga sapi benar-benar sembuh.

"Setelah sembuh perawatan dan kebersihan kandang harus tetap diperhatikan. Jangan sampai lengah hingga sapi kembali terserang PMK," tukasnya.

Baca Juga: Mahathir Mohamad Klaim Kepulauan Riau Milik Malaysia, Politisi PDIP: Dulu Malaysia Bagian dari Majapahit

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB, Undang Husni Thamrin mengungkapkan, total ternak yang terjangkit PMK di KBB mencapai 4.904 ekor sapi yang tersebar di 14 kecamatan. Dimana 84 ekor mati dan 3.609 ekor sembuh

"Kasus PMK terbanyak di wilayah Lembang, Parongpong dan Cisarua, tingkat kematian di bawah 2 persen. Dengan jumlah kasus sebanyak itu, perlu menjadi perhatian serius dari semua stakeholder," tandasnya.

Ia mengimbau masyarakat tetap tenang karena tingkat kematian sangat rendah, tetapi peternak juga harus telaten mengobati, taati aturan-aturan, kandang harus bersih, ternaknya dikasih nutrisi dan vitamin.

Baca Juga: Nikita Laporkan Penyidik Polres Serang Kota ke Propam, Kabag Penum: Sudah Laksanakan Tugas dengan Benar

"Hewan ternak yang terserang PMK bisa disembuhkan jika ditangani dengan benar," ucapnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x