Network
GALAMEDIA - Negara Jepang menjadi salah satu tujuan favorit bagi pemagangan SMK dari Indonesia. Terlebih dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh negeri matahari tersebut.
Sekertaris Yayasan Pendidikan Nasional, Sri Wulandari Retno mengatakan bahwa Jepang memiliki terobosan teknologi yang sangat baik. Sehingga SDM Indonesia masa depan dapat belajar dari Jepang.
Oleh karena itu, Yayasan Pendidikan Nasional melakukan Kerjasama dengan Kofuku, dalam program pemagangan bagi siswa SMK Nasional.
"Melalui kerjasama ini, kami membuka seluas-luasnya kesempatan untuk ke Jepang," ungkapnya disela-sela kegiatan di SMK Nasional, Jln. Sadang Serang, Kota Bandung, Senin, 27 Juni 2022.
Menurutnya salah satu hal penting yang harus dikuasai peserta pemagangan adalah bahasa negara yang dituju. Sehingga pihaknya sejak dalam masa pendidikan, sudah memasukan pembelajaran bahasa dalam kurikulum.
Baca Juga: Marshanda Diduga Hilang di Los Angeles Amerika, Instagram Sang Artis Langsung Dipenuhi Komentar
"Jadi sudah include dalam kurikulum kami, dan di kelas 12 mereka sudah mulai fokus kepada bahasa negara yang dituju untuk pemagangan. Ini sangat membantu orang tua, selain efektif juga meringakan biaya," jelasnya.
Ia menjelaskan untuk saat ini, ada sekitar 70 siswa yang mengikuti kelas bahasa Jepang, namun tidak menutup kemungkinan adanya siswa lain yang pindah kelas.
"Animo siswa yang ikut kelas perkenalan bahasa Jepang cukup tinggi, di sekolah kami ada tiga kelas bahasa yakni Korea, Jerman dan Jepang," ujarnya.
Pihaknya berharap melalui pemagangan ini, maka dapat menciptakan lulusan yang tangguh dan mandiri serta kompeten. Sehingga selain bisa membiayai diri sendiri, juga dapat bekerja sesuai bidang atau jurusan yang dikuasai di negera manapun.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kofuku Cabang Kota Bandung, Maria Imelda berharap bahwa semakin banyak siswa yang memiliki kemampuan dan qualifight untuk mengikuti pemagangan ke Jepang, tanpa memikirkan biaya.
Baca Juga: Pengaruh Feminisme dalam Seni Rupa Sangat Kuat, Ini Faktanya
"Setelah MOU beres, nanti pihak sekolah akan memfilter siswa mana yang mau dikirim ke Jepang," terangnya.
Ia menuturkan bahwa yang harus dipersiapkan oleh peserta pemagangan adalah mental, karena etos kerja di Jepang yang disiplin, tidak boros dan belajar mencintai kebudayaan.
"Mental yang paling penting, karena untuk bahasa akan kita berikan pelatihan. Kalau untuk skill cukup menguasai bidang apa yang mereka tekuni," ucapnya.
Imelda menjelaskan bahwa kerjasama pemagangan dengam Yayasan Pendidikan Nasional merupakan yang pertama. Mengingat Kofuku baru dilaunching pada 6 Juni 2022 lalu.
"Ini merupaka kerjasama kita yang perdana, dan kita upayakan semakin banyak SDM berkualitas yang ikut pemagangan ke Jepang," tambahnya.***
