"Kalau daging yang dijual harus sehat. Kemudian kan daging yang kena PMK juga aman buat dikonsumsi kalau udah sembuh," tegas Rina.
Faktor lainnya menurut Rina, saat ini kondisi keuangan masyarakat lebih memprioritaskan untuk kebutuhan anak masuk sekolah.
"Bentrok juga kan sama anak masuk sekolah. Jadi mungkin daripada beli daging, mending buat biaya anak dulu," tuturnya.
Ginanjar (50), pedagang lainnya juga mengaku adanya wabah PMK ini cukup berpengaruh terhadap penjualan.
"Wabah PMK ngaruh juga ke pasar, karena ini interaksinya dengan sapi hidup. Tapi untuk di pasar Insya Allah disediakan sapi yang betul-betul sehat, biar pembelinya ngga ketakutan," ujarnya.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Persib Bandung vs PSS Sleman Gratis, Mulai Kick Off 20.30 WIB
Saat ini, kata Ginanjar, harga daging sapi relatif masih stabil yakni di angka Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram. "Ya mudah-mudahan jangan naik lagi ya harganya. Karena cukup besar efeknya, udah harga naik, yang beli ketakutan," ucapnya.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Dadan Darmawan tidak menampik adanya dampak dari wabah PMK pada penjualan daging sapi di pasar tradisional. Berdasarkan laporan yang diterimanya, memang ada penurunan penjualan untuk daging sapi.
"Cuma kelihatannya pembeli yang agak berkurang. Kalau melihat kondisi memang yang lebih sepi di sektor daging-dagingan," kata Dadan.