Terdapat tiga point yang fokus, pertama adanya konsep merdeka belajar dimana akses terhadap pendidikan telah terbuka luas, kedua wabah Covid-19 yang justru menimbulkan keterbatasan pada akses pendidikan tersebut, dan terakhir mengenai program Graduasi bagi kelompok Keluarga penerima manfaat yang merupakan penerima Program Keluarga Harapan (terutama siswa SLTA yang setahun kemudian sudah tidak mendapatkan bantuan karena kehilangan komponennya).
Ketiga poin itu mengerucut pada ancaman terhadap jaminan masa depan yang cerah bagi generasi penerus bangsa.
Salah satu solusi dari ancaman-ancaman tersebut adalah peningkatan kapasitas dari pelajar agar filosofi merdeka belajar dapat berujung pada merdeka secara ekonomi.
Dalam Program Beasiswa Inspiratif Geodipa, bantuan yang diberikan bukan hanya berupa bantuan dana namun lebih utama dari itu adalah bantuan pelatihan dan pendampingan bagi para pesertanya.
Peserta Beasiswa Inspiratif Geodipa, adalah anak-anak pelajar SLTA atau sederajat yang merupakan bagian dari keluarga PKH.
Peserta direkomendasikan oleh para pendamping PKH dan terpilih 30 orang peserta yang berasal dari kecamatan Ciwidey, kecamatan Pasir Jambu ,dan kecamatan Rancabali.
Pada awal rangkaian Beasiswa Inspiratif Geodipa, dilaksanakan terlebih dahulu sosialisasi dengan peserta dan orangtua/wali peserta agar terjadi sinkronisasi mengenai rangkaian program yang dilaksanakan selama beberapa bulan.
Peserta diberikan Assessment Biopsikologi untuk mengetahui potensi dan bakat peserta serta melihat gaya belajar yang paling tepat untuk tiap invidu.
Hasil dari Assessment Biopsikologi inilah yang digunakan sebagai dasar bagaimana menstimulasi para peserta agar dapat terus aktif dan maksimal dalam setiap rangkaian kegiatan.