Angka Bayi Stunting di Subang Cenderung Menurun

- 7 Juli 2020, 13:41 WIB
Bupati Subang, H.Ruhimat sedang mendantangani berita acara rembuk stunting, dukungan aserta komitmen bersama percepatan penurunan stunting. (Foto:  Dally Kardilan/Galamedia).
Bupati Subang, H.Ruhimat sedang mendantangani berita acara rembuk stunting, dukungan aserta komitmen bersama percepatan penurunan stunting. (Foto: Dally Kardilan/Galamedia). /

 

GALAMEDIA - Angka bayi stunting di Kabupaten Subang cenderung menurun. Dari sebanyak 112.777 balita, angka stunting mencapai 2.476 balita di tahun 2019.

“Betul kalau tahun 2018 sekitar 3,2% sedangkan pada tahun 2019 menjadi 2,6% penderita stunting dari seluruh balita yang ada, “kata Kepala BP4D Kabupaten Subang, Sumasna saat Rembuk Stunting secara virtual, Selasa (7/7/2020), dipusatkan di Rumah Dinas Bupati.

Terkait hal itu, pihaknya bersama jajaran terkait terus berusaha menurunkan angka dan terpenting penyelenggaraan intervensi gizi spesifik dan sensitif secara konvergen, mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting.

Baca Juga: Panitia Jalankan Protkol Kesehatan Sangat Ketat, Peserta UTBK Bisa Ujian dengan Tenang

“Langkahanya dilakukan mulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi,“ ungkapnya.

Sumasna menjabarkan beberapa tahapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting, dengan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi.

Selain itu menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi.

“Rembuk stunting tingkat kabupaten ini merupakan langkah guna memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi,“ jelasnya.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Belum Usai, Wabah Bubonic Ancam China

Dengan pencapaian tahun 2019, Bupati Subang H Ruhimat memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan rembuk stunting dengan metode virtual. Sebab, stunting tidak hanya tubuh pendek, tetapi memiliki banyak dampak buruk untuk anak, terutama masa depannya.

“Dengan kegiatan ini diharapkan bisa mempercepat penurunan stunting dari 8 aksi yang tidak boleh terlewatkan. Rembuk stunting merupakan sebuah wadah musyawarah semua pihak dalam rangka menurunkan prevalensi dan intervensi penanganan stunting, karena itu saya menghimbau agar rembuk stunting dilakukan dengan serius dan menghasilkan komitmen yang terbaik dalam upaya mewujudkan Zero stunting di Kabupaten Subang,” tegas Ruhimat.

Pada kegiatan tersebut turut ditandatangani berita acara rembuk stunting dan penandatanganan dukungan atau komitmen bersama percepatan penurunan stunting di Kabupaten Subang.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x