Diakuinya, saat ini memang informasi hoaks yang muncul terkait Covid-19 adalah orang yang akan terkena virus corona hanya usia tua. Sehingga, banyak masyarakat yang lalai dan bermunculan kasus yang menunjukkan semua usia bisa terkena.
Termasuk, anak-anak di Jabar ada 196 kasus per 30 Juni 2020. "Artinya, bisa terjadi pada siapa saja. kasus Covid-19 ini termasuk anak-anak," katanya.
Menurutnya, karena pandemi saat ini banyak kasus anak-anak terlewat imunisasinya, pasangan muda kontrol KB-nya jadi lupa. Bahkan ada juga kasus peningkatan kehamilan di Jabar. Sehingga, akses layanan dasar menjadi sangat penting.
Baca Juga: Jakarta Bakal Lebih Cepat Tenggelam Gara-gara 'Reklamasi' Kawasan Ancol dan Dufan
"Tapi sekarang saya cukup senang, Posyandu keliling di zona-zona aman sudah mulai aktif. Ada juga penimbangan mobile. Sehingga dengan adanya Posyandu kesehatan anak dan balita di masa pandemi pun akan terpantau," katanya.
Sementara itu, Ketua Divisi Pelacakan Kontak Deteksi Dini Pengujian Massal dan Manajemen Lab GTPP Covid -19 Jabar, dr Siska Gerfianti mengatakan, untuk menjaga kesehatan anak di masa AKB ini, perlu mendengar rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
"Jadi, kalau tak perlu bawa anak keluar rumah ya jangan. Kemudian, hindari kerumunan karena lebih baik anak tetap di rumah saja," kata Siska.
Baca Juga: Tewaskan 2 Juta Orang per Tahun, Zoonosis Diprediksi Bakal Terus Bertambah
Ia juga mengingatkan agar orang tua memperhatikan pemenuhan kesehatan anak. Misalnya melihat tumbuh kembang anak, dan perkembangan tinggi badan anak.
Namun, karena Posyandu belum semua aktif, maka ia menyarankan orang tua tetap memantau perkembangan tumbuh kembang anak, nutrisi anak tetap diperhatikan dengan gizi seimbang di rumah masing-masing.