Emil Minta Maaf Ada Lonjakan Luar Biasa di Secapa AD, Warga Wajib di Test Swab

- 10 Juli 2020, 14:18 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil /dok

GALAMEDIA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta maaf kepada masyarakat terkait terjadinya lonjakan terbesar kasus Covid-19 di Indonesia yang mayoritas disumbangkan dari Jabar.

“Kami mohon maaf atas keadian ini, sehingga menjadi sumber lonjakan kasus Covid-19 yang luar biasa. Oleh sebab itu, pengetesan di lingkungan sekitar wajib dilakukan, bukan pilihan dan tidak boleh nolak,” kata Emil, sapaan Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Gedung Negara Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Jumat 10 Juli 2020.

Menurut Emil, berita awal jumlah yang terkonfirmasi hanya 200 orang. Pada Kamis 9 Juli 2020, Gugus Tugas Nasional mengumumkan ada 926 kasus di Jabar. Berita berikutnya, kasus di Secapa AD mencapai 1.200-an.

Baca Juga: Tak Kunjung Dibayar Gaji dan Pesangon, Sejumlah Karyawan Pasang Spanduk Ngadu ke Mang Oded

“Kalau saya lihat di data, dari 962 kasus di Secapa AD sebanyak 910 orang, dan 50 lagi kasus dengan pola normal. Dengan begitu, kasus di Jabar dalam setiap harinya fluktatif, sekitar 40, 50, atau 60 kasus. Bahkan isu data 2.000 orang, saya belum mendengarnya,” kata Emil.

Dengan adanya berita ini, kata Emil, pihaknya langsung memanggil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. Menurutnya, adanya kasus Covid-19 di institusi pendidikan militer yang luar biasa merupakan anomali, bukan sebuah pola yang selalu terpetakan secara rutin selama ini oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulanganan (GTPP) Covid-19 Jabar.

Tentunya, lanjut Emil, pihaknya langsung melakukan tindakan cepat. Usaha yang dilakukanya, pertama dengan pengetesan di lingkungan sekitar yang sifatnya wajib. Kedua, Emil memerintahkan kepada Oded, untuk melakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) secara ketat. Yakni menutup jalan-jalan di sekitar Secapa AD, dan yang boleh masuk hanya penghuni.

Baca Juga: Perangkat Desa pun Harus Mendapat Layanan Pemeriksaan Rapid Test Covid-19

“Selama 14 hari jalan-jalan harus ditutup dulu untuk memastikan tidak ada kebocoran ke lingkungan sekitar,”jelas Emil.

Ketiga, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI, mereka akan melakukan isolasi mandiri yang penanganannya dikelola oleh TNI. Jadi, GTTP Jabar bersama Kota Bandung hanya mengerjakan penelusuran yang di luar kompleks Secapa AD.

Bahkan Emil juga sudah melaporkan ke Panglima TNI dan dan Gugus Tugas Nasional dan sudah disepakati akan melakukan tes Covid-19 di puluhan sekolah pendidikan militer. Ini juga dilakukan untuk memastikan bahwa penyebaran kasus ini tidak terulang lagi.

Emil meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan kasus Secapa AD ini. Sebab kalau kejadiannya di satu titik, apalagi itu di tempat militer, tentunya dalam proses karantinannya akan lebih disiplin.

Apalagi mayoritas dari mereka yang terpapar adalah orang tanpa gejala (OTG) dan hanya 17 orang yang dirawat, di Dustira Cimahi dan di RSPAD Jakarta.

Baca Juga: Mantan Artis Cilik Berduka, Pencipta Lagu Anak Papa T Bob Meninggal Dunia

“Penyembuhan selama 14 hari ini, saya kira akan berlangsung dengan cepat. Mereka orang sehat dan kuat, sehingga ketika virus masuk maka akan cepet sembuhnya. Ini sudah terbukti dari pengalaman di institusi kemiliteran di Sukabumi, beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Sementara itu, Oded mengatakan setelah muncul kasus di Secapa AD, pihaknya langsung koordinasi dengan gubernur.

"Insyaallah Kota Bandung siap melaksanakan apa yang menjadi arahan Pak Gubernur. Bahkan, setelah kasus ini muncul, kami langsung bergerak, mengadakan rapid test dan penelusuran kepada warga sekitar Secapa AD,” ungkap Oded.

Dalam beberapa hari ke depan, katanya sekitar pihaknya akan melakukan test swab kepada 28 warga yang sudah bersedia di tes yang akan dilaksanakan di Balai Kota Bandung.

Baca Juga: PT KAI Mulai Layani Pelanggan KA Bima di Surakarta dan Yogyakarta

Ia berharap ada cluster baru ini, tidak akan memengaruhi kepada level kewaspadaan Kota Bandung. Sebab, kasus ini sifatnya naomali, bukan pola rutin penanganan Covid-19.

“Tentunya, setelah melakukan upaya, saya berharap tidak akan memengurungi nilai level kewaspadaan Kota Bandung,” tegas Oded.

Ditanya kapan PSBM dilaksanaka di sekitar Scapa, Oded belum bisa memastikan.

“Hari ini, setelah dari Pak Gubernur saya akan langsung rapat dengan Gugus Tugas. Mungkin besok atau lusa, kami akan sampaikan,” ujarnya. ***

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x