Serap 25 Ribu Tenaga Kerja, Pemprov Jabar Dorong Lido Jadi KEK Pariwisata Pertama di Jabar

- 15 Juli 2020, 21:23 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau kawasan wisata Lido di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Rabu (15/7/20). Lido didorong menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata pertama di Jabar. (Foto: Pipin/Humas Jabar)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau kawasan wisata Lido di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Rabu (15/7/20). Lido didorong menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata pertama di Jabar. (Foto: Pipin/Humas Jabar) /

GALAMEDIA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mendorong pengembangan kawasan wisata Lido di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata pertama di Jabar. KEK pariwisata Lido ini merupakan satu dari tujuh KEK yang akan dikembangkan di Jabar.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, total nilai investasi KEK Pariwisata Lido di lahan seluas lebih dari seribu hektar ini mencapai Rp38 triliun. KEK Pariwisata Lido pun diyakini akan mendongkrak pariwisata Jabar terutama di wilayah Kabupaten Bogor dan sebagian Kabupaten Sukabumi.

"Nilai investasinya Rp38 triliun, semoga menjadi KEK wisata pertama di Jabar yang sedang kita dorong agar disetujui (pemerintah) pusat," kata pria yang akrab disapa Emil ini ditemui usai meninjau kawasan wisata Lido, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Dua Pelanggan IndiHome di Jabar Raih Grand Prize Top Up Saldo myIndiHome sebesar Rp 80 juta

Emil menambahkan, KEK Pariwisata Lido bisa menjadi area wisata komprehensif pertama di Jabar yang berada dalam satu kawasan. Dengan begitu, salah satu keunggulannya adalah devisa dari luar negeri datang lebih cepat dan mudah.

"Pariwisata Jabar indah, hanya belum ada yang sifatnya komprehensif karena itu kita mengajak investor untuk membangun pariwisata yang skala komprehensif," ujar Emil.

"Ternyata di Lido ini, grup MNC punya lahan lebih dari seribu hektar dan komprehensif. Segala macam (kebutuhan) ada dan ketika disetujui jadi KEK, devisa akan datang lebih cepat dan mudah serta kita juga bisa menghemat devisa keluar karena semuanya dibelanjakan di dalam negeri," tuturnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Keluarkan Inpres Soal Denda Pelanggar Protokol Kesehatan Corona Pekan Ini

Adapun dalam pengembangan KEK Pariwisata Lido, Kang Emil berujar bahwa tenaga kerja yang akan terserap berjumlah 25 ribu orang hingga 2038.

"PAD (Pendapatan Asli Daerah) juga akan meningkat. Dan yang terpenting pertumbuhan ekonomi kita akan naik oleh kehadiran hanya di satu titik (Lido) ini saja," ucap Emil.

Dirinya menambahkan, Pemda Provinsi Jabar optimistis bahwa KEK Pariwisata Lido akan disetujui oleh pemerintah pusat karena eluruh persyaratan administrasi sebagai KEK sudah dipenuhi.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Jabar Waspada, BMKG Ingatkan Kekeringan Ekstrim Melanda Selama 20 Hari ke Depan

"KEK wisata itu syaratnya minimal punya lahan 250 hektar, ini sudah lebih dari seribu. Kemudian ada 18 persyaratan administrasi KEK yang sudah dipenuhi, saya kira ini menunjukkan keseriusan dari MNC Land agar (Lido) diberikan status KEK," kata Emil.

"Jadi intinya pemerintah provinsi akan (berupaya) mendorong, karena keputusannya tetap ada di pemerintah pusat," ucapnya.

Arahan Presiden

Adapun pengembangan kawasan wisata secara umum juga merupakan salah satu arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat koordinasi (rakor) bersama 34 gubernur se-Indonesia di Istana Bogor pada Rabu (15/7/2020) pagi. Presiden berpesan agar para kepala daerah mencari cara tercepat untuk membangkitkan ekonomi.

"Tadi saya rapat di Istana Bogor tentang ekonomi, rata-rata ingin cari cara yang cepat untuk membangkitkan ekonomi, jadi arahan Presiden itu," ucap Emil.

Baca Juga: Penolakan Elit Buruh Terhadap RUU Cipta Kerja Tak Pikirkan Nasib Pengangguran

Menurutnya, pariwisata Jabar adalah sektor yang paling cepat pulih pasca-Covid-19. Pasalnya, mayoritas wisatawan berasal dari dalam negeri sehingga tidak akan terkendala soal penerbangan internasional.

"Berbeda dengan Bali yang masih terkendala dengan international flight. Hal ini bisa dihitung sebagai opsi bahwa dengan kekuatan wisatawan lokal saja pariwisata kita (Jabar) sudah luar biasa," kata Emil.

Sementara arahan lain dalam rakor tersebut yakni Presiden Jokowi meminta penguatan belanja pemerintah mulai bulan Juli hingga September 2020 sehingga ada peningkatan pertumbuhan ekonomi di akhir tahun.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x