Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Ungkap Perekonomian Indonesia Minus 4 Persen

- 20 Juli 2020, 13:49 WIB
Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian /net


GALAMEDIA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan perekonomian Indonesia sudah mengalami kontraksi pada kuartal II ini akibat tekanan pandemi Covid-19 (virus corona). Mantan Kapolri ini menyebut ekonomi sudah minus 4 persen.

"Faktanya sekarang sudah minus. Bahkan bukan 0,4 itu, udah minus 4 (persen)," kata Tito dalam Rakor Persiapan Pilkada Serentak 2020 di Kalimatan Barat seperti dikutip dari kanal Youtube Kemendagri RI, Senin (20/7/2020).

Ia menyatakan, kondisi tersebut tidak hanya dialami Indonesia. Sejumlah negara juga mengalami tekanan sama ekonomi yang sama.

Baca Juga: Kian Menegang dengan China, Angkatan Udara Jepang Tambah Jet Tempur di Senkaku Usir Pesawat J-11

Salah satunya, Singapura. Bahkan, Negeri Singa itu sudah terjerumus dalam resesi ekonomi karena pertumbuhan mereka minus dua kuartal berturut-turut.

Tito menambahkan tekanan ekonomi di dunia dan Indonesia tersebut juga mulai berdampak ke daerah. Di DKI Jakarta misalnya, virus corona telah membuat APBD ibu kota turun dari Rp87 triliun menjadi tinggal Rp 44 triliun.

"Pendapatan (daerah) dari dana perimbangan dari pusat, DAU DAK, kemudian dari PAD semua terdampak. Bahkan Kabupaten Badung pendapatan daerahnya dari sektor wisata, APBD awalnya Rp 6,8 triliun. Kini sektor pariwisatanya hampir 0. Maka tekanan terjadi," kata dia.

Baca Juga: Ternyata China Telah Kirim Vaksin Virus Corona ke Indonesia

Jika terus berlanjut, kata Tito maka tekanan itu bisa berdampak ke kehidupan sosial masyarakat. Ia khawatir tekanan ekonomi akan membuat angka pemutusan hubungan kerja (PHK), pengangguran dan kemiskinan makin bertambah.

"Pengeluaran negara makin banyak, untuk bansos dan lain-lain. Maka ga bisa satu aja diselamatkan, antara kesehatan publik atau ekonomi saja, dua-duanya," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui virus corona telah memberikan tekanan besar ke ekonomi dalam negeri. Ia mengakui bahwa target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah pada 2020 akan terkoreksi cukup tajam karena masalah tersebut.

Baca Juga: Apa Kabar Kasus Denny Siregar soal 'Santri Calon Teroris' ?

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2020 pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen. Namun, beberapa waktu lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tak mampu mencapai target tersebut akibat virus corona.

Angka pertumbuhan ekonomi hanya berkisar 2,3 persen. Bahkan, dalam skenario terburuk ekonomi RI bisa minus hingga 0,4 persen.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x