"Selain besarnya gempa, dangkalnya pusat gempa menyebabkan kerusakan yang luas," kata profesor Jepang itu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Selasa
Profesor Toda menjelaskan bahwa "jumlah energi" dari gempa bumi yang melanda Turki selatan pada hari Senin adalah "lebih dari sepuluh kali lipat dari Gempa Bumi Besar Hanshin-Awaji tahun 1995 dan Gempa Bumi Kumamoto tahun 2016."
Baca Juga: UPDATE GEMPA TURKI: Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Lampaui 7.800 Orang
Bencana Gempa Bumi Besar Hanshin berkekuatan 7,3 SR, atau gempa bumi Kobe, terjadi pada 17 Januari 1995 di provinsi Hyogo selatan Jepang, sedangkan gempa bumi Kumamoto adalah serangkaian gempa bumi, termasuk goncangan utama berkekuatan 7,0 SR yang terjadi pada 16 April 2016 di bawah Kota Kumamoto, provinsi Kumamoto, di Wilayah Kyushu, Jepang.
10 Provinsi dilanda gempa di Turki
Turki telah mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi yang dilanda gempa bumi.
Gempa berkekuatan 7,7 SR pada Senin pagi mengguncang distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras - pusat gempa, sekitar sembilan jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 SR yang berpusat di distrik Elbistan di Kahramanmaras mengguncang wilayah tersebut, yang berdampak pada beberapa provinsi lain, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Gempa ini juga dirasakan di beberapa negara di wilayah tersebut, termasuk Suriah dan Lebanon.
"Kami menghadapi salah satu bencana terbesar tidak hanya dalam sejarah Republik Turki, tetapi juga dalam geografi kami dan dunia," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Kelegaan terbesar kami adalah lebih dari 8.000 warga kami telah diselamatkan dari reruntuhan sejauh ini," kata Erdogan.