Tak Pernah Masuk Ruang Kuliah, Pangeran Qatar Raih Gelar Master di Amerika Serikat

- 23 Juli 2020, 07:11 WIB
 Khalifa Bin Hamad Bin Khalifa Al Thani .
Khalifa Bin Hamad Bin Khalifa Al Thani . /

GALAMEDIA - Salah seorang pangeran dari Qatar, Khalifa Bin Hamad Bin Khalifa Al Thani (28), dilaporkan terlibat skandal dalam bidang pendidikan. Ia meraih gelar master dari Universitas Southern California (USC) di Amerika Serikat (AS) tetapi tidak pernah masuk kuliah.

Seperti dilansir Middle East Monitor yang mengutip laporan surat kabar Los Angeles Times, Rabu (22/7/2020), hal itu terkuak setelah jurnalis setempat melakukan investigasi.

Proses liputan itu berawal dari skandal yang terungkap di perguruan tinggi bergengsi itu, di mana keluarga kaya raya menyogok pihak kampus melalui perantara supaya anak mereka bisa kuliah di sana.

Baca Juga: Ingin Menggapai Kesuksesan di Dunia dan Akhirat? Ingatlah Selalu Lima Hadist Ini

Menurut laporan Los Angeles Times, Khalifa meraih gelar sarjana strata satu di USC lima tahun lalu. Lalu dia juga berhasil meraih gelar master di bidang diplomasi publik.

Adik dari Amir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani, itu dilaporkan tidak pernah sekalipun masuk kelas untuk kuliah.

Khalifa dilaporkan beralasan tidak bisa masuk kelas seperti mahasiswa pada umumnya dengan dalih keamanan. Dia mengklaim mendapat perlakuan khusus untuk melakukan kuliah tingkat Strata 2 secara jarak jauh dari Eropa.

Keleluasaan dan perlakuan khusus itu tidak pernah diberikan kepada mahasiswa USC manapun.

Baca Juga: Doa Nabi Ibrahim Terkabul Setelah Tiga Ribu Tahun

Selama kuliah di AS, Khalifa dilaporkan hidup bermewah-mewahan. Dia 'indekost' di hotel bintang lima, Beverly Wilshire, bersama sejumlah stafnya. Harga sewa kamar yang dia tempati dalam satu malam sebesar 600 dolar AS (sekitar Rp8,8 juta).

Selain itu, Khalifa juga dilaporkan gemar berjudi, kegiatan yang haram dilakukan di negaranya. Dia juga menjalani berfoya-foya dengan melakukan aktivitas terjun payung, melaut dengan kapal mewah dan membeli mobil-mobil sport mahal.

"Sejak Al Thani turun dari pesawat, seluruh perputaran uang dilakukan hanya untuk memenuhi keinginannya," demikian tulis laporan Los Angeles Times.

Baca Juga: Nabi Isa Kembali ke Bumi dari Zaman Dajjal Hingga Masa Satu Sujud Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya

Selama kuliah, Khalifa didampingi oleh sederet staf mulai dari sopir, ajudan, pelatih kebugaran, asisten pribadi, perawat, serta sejumlah pegawai lain. Menurut pengakuan rekan kuliahnya, Khalifa bahkan memberdayakan sejumlah mahasiswa untuk mengurus seluruh urusan kuliah, seperti mencatat materi dari dosen, dan diberikan imbalan tertentu.

Dari pengakuan sejumlah orang dekatnya, Khalifa dilaporkan memberikan hadiah kepada siapapun yang bisa membantunya lulus dalam sebuah mata kuliah, meski harus melanggar aturan kampus karena tidak pernah masuk kelas. Salah satu yang mendapat imbalan dari Khalifa disebut-sebut adalah seorang profesor di kampus itu.

Menanggapi hal itu, kuasa hukum Khalifa, David Keyko, membantah seluruh isi laporan Los Angeles Times.

"Penelitian Anda sejauh ini telah menimbulkan kecurigaan, anggapan dan berbagai tingkat desas-desus tentang hal-hal yang, jika terjadi sama sekali, terjadi bertahun-tahun yang lalu," tulis Keyko.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x