Menurut pernyataan tersebut, baik negara tuan rumah Yordania dan Mesir serta AS, yang juga mengirimkan delegasi, "menganggap pengaturan ini sebagai langkah penting menuju pemulihan dan pendalaman hubungan antara kedua belah pihak".
Para peserta sepakat untuk bertemu di Sharm el-Sheikh, Mesir, Maret mendatang untuk mendiskusikan lebih lanjut pencapaian tujuan mereka.
Lembaga penyiaran pemerintah Yordania, Al-Mamlaka, mengatakan bahwa pertemuan Aqaba merupakan pertemuan pertama dalam beberapa tahun terakhir antara Palestina dan Israel, dengan partisipasi badan-badan regional dan internasional.
Terlepas dari pengumuman tersebut, Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan pada hari Minggu bahwa ia tidak akan menyetujui pembekuan permukiman di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 62 warga Palestina, termasuk orang-orang bersenjata dan warga sipil, telah terbunuh sejak awal tahun ini.