Mitigasi Bencana Gempa Bumi Surabaya Dilakukan BMKG Bersama BPBD

- 7 Maret 2023, 14:40 WIB
Ilustrasi langkah mitigasi bencana alam gempa bumi BPBD Surabaya./pixabay
Ilustrasi langkah mitigasi bencana alam gempa bumi BPBD Surabaya./pixabay /

GALAMEDIANEWS – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) lakukan mitigasi atau deteksi dini bencana alam gempa bumi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kota Surabaya, Jawa Timur. Mitigasi atau deteksi dini bencana alam gempa bumi ini menggunakan cara survei mikrozonasi di Surabaya.

Seismolog BMKG, Ariska Rudianto mengatakan, mikrozonasi ini adalah upaya untuk mengindentifikasi faktor kerentanan wilayah terhadap gempa bumi di Kota Surabaya.

Baca Juga: Tempat Wisata Malang Terbaru, Hits, dan Instagramable 2023: Wajib Kamu Kunjungi Bersama Keluarga

“BMKG dan BPBD melakukansurvei mikrozonasi mulai tanggal 28 Februari hingga 8 Maret 2023 mendatang. Selain untuk mendeteksi dini gempa bumi, juga untuk melengkapi data survei mikroorganisme tahun 2020," kata Ariska, di Kota Surabaya, Selasa, 7 Maret 2023.

Pada tahun 2020 sebelumnya BMKG telah melakukan kajian mikroorganisme di Surabaya melalui Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu dengan cara mengukur parameter kecepatan rata-rata gelombang geser.

Dengan hasil jenis tanah 30 meter di Surabaya didominasi oleh tanah Lunak (SE), meskipun di beberapa titik memiliki klasifikasi tanah sedang (SD), dan tanah keras (SC).

Baca Juga: Rekomendasi 4 SMK Terbaik di Malang Berdasarkan LTMPT, Sekolah Pilihanmu Ada?

Rencananya BMKG lakukan kajian mikrooganisme tahun 2023 di 48 titik pengukran baru dan penambahan pengukuran micrometer di 97 titik lokasi.

BMKG juga lakukan pengukuran parameter anomali percepatan gravitasi di 400 titik yang tersebar di seluruh Surabaya yang akan dilakukan pada bangunan hotel, rumah sakit sampai perguruan tinggi.

Kepala BPBD Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan bahwa ada 3 langkah mitigasi bencana alam gempa bumi yang di lakukan oleh pihak Pemkot yaitu menerapkan aturan atau larangan mendirikan bangunan di kawasan rawan bencana atau di kawasan tanah lunak, pemkot akan mengatur tentang aturan kontruksi bangunan, dan terakhir membuat video animasi mitigasi tanggap bencana gempa.

Baca Juga: Berbahaya! Jangan Terlalu sering Berbuka Puasa dengan Gorengan, Ini Dampak Buruknya

Eddy berharap dengan ketiga langkah itu dapat meminimalisir dampak bencana gempa bumi. "Ketiga hal itu diterapkan secara disiplin oleh pemerintah, stakeholder, dan masyarakat maka dampak bencana alam gempa bumi dapat minimalisir dan kita waspadai," ujar Eddy.

Mengingat bencana alam merupakan risiko yang tidak terhindarkan, maka mitigasi adalah hal penting yang perlu diketahui untuk setidaknya mengurangi dampak dari bencana.

Mitigasi adalah langkah yang memiliki sejumlah prosedur dan tahapan guna mengurangi risiko dan dampak dari bencana.***

Editor: Usman Alwasim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x