Ditelpon Presiden Turki Erdogan Soal Virus Corona, Jokowi Tepok Jidat Lihat Kinerja Menteri

- 3 Agustus 2020, 10:53 WIB
Presiden Jokowi saat melakukan rapat virtual. (Instagram Presiden Jokowi)
Presiden Jokowi saat melakukan rapat virtual. (Instagram Presiden Jokowi) /

Baca Juga: Indonesia Jauh dari Resesi, Toko Sepeda Brompton di Jerman Tutup Habis Stok Diborong Orang Indonesia

Ia mengakui terdapat beberapa pos penanganan corona yang penyerapan anggarannya sudah lumayan besar. Beberapa sektor adalah, perlindungan sosial atau bantuan sosial (bansos) sebesar 39 persen serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 25 persen.

Sebagai informasi, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp695,2 triliun untuk penanganan pandemi virus corona. Dana itu dialokasikan untuk meredam dampak pandemi di berbagai sektor.

Rinciannya, untuk bansos sebesar Rp203,9 triliun, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp123,46 triliun, insentif usaha Rp120,61 triliun, kementerian/lembaga atau pemerintah daerah Rp106,11 triliun, kesehatan Rp87,55 triliun, dan pembiayaan korupsi Rp53,55 triliun.

Baca Juga: Indonesia Nyaris Terjerumus Jurang Resesi, Mantan Gubernur BI Sodorkan Obatnya

Aura krisis

Jokowi menyindir aura krisis dalam penanganan virus corona yang belum dilihatnya pada kementerian atau lembaga negara.

Soalnya masih ada anggaran penanganan Covid-19 yang belum masuk dalam Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA). Padahal Jokowi beberapa kali telah mengingatkan hal tersebut kepada jajarannya.

"Di kementerian, di lembaga, aura krisisnya betul-betul belum, masih kejebak pada pekerjaan harian. Enggak tahu prioritas yang harus dikerjakan," ujar Jokowi.

Baca Juga: Dibawah Tekanan Intelijen Iran Tutupi Kasus Virus Corona, Angkanya Ternyata Berlipat-lipat

Untuk itu Jokowi meminta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar segera menangani persoalan-persoalan tersebut. Satgas ini dibentuk Jokowi untuk menggantikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dibubarkan beberapa waktu lalu.

"Saya minta pak ketua urusan ini dirinci satu per satu dari menteri-menteri yang terkait sehingga manajemen krisis kelihatan, lincah, cepat, troubleshooting, smart shortcut, dan hasilnya betul-betul efektif," katanya.

Untuk diketahui, pada ratas akhir Juli lalu, Jokowi pun sempat menyinggung agar aura krisis khususnya terhadap penanganan kesehatan covid-19 terus digaungkan sampai vaksin tersedia.

Baca Juga: Ketakutan saat Hendak Disuntik, Ekspresi Polisi Ini Bikin Sakit Perut

Dia pun mewanti-wanti kepada para jajarannya agar tak kehilangan aura krisis menangani covid-19.

"Hati-hati, hati-hati betul jangan sampai aura krisis itu hilang. Semangat menangani krisis ini hilang atau turun," ucap Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan agar jangan ada ego sektoral antarkementerian/lembaga maupun pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19. Ia meminta agar penanganan Covid-19 dilakukan dengan serius tanpa kehilangan aura krisis.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x