Hari Peduli Autisme Sedunia 2023, Berikut Tema, Sejarah Peringatan, Kenali Gejalanya

- 2 April 2023, 10:32 WIB
Peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia yang diperingati setiap tanggal 2 April. Tag: Hari Peduli Autisme Sedunia, Autisme, Sejarah, Tema, Gejala
Peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia yang diperingati setiap tanggal 2 April. Tag: Hari Peduli Autisme Sedunia, Autisme, Sejarah, Tema, Gejala /instagram/@sagilityhealth/

GALAMEDIANEWS - Bertepatan dengan hari ini, 2 April 2023 diperingati sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia.

Peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan menyuarakan kepedulian terhadap para penyintas Autisme Spectrum Disorder (ASD).

Penyintas Autisme berhak untuk hidup normal, mandiri dan memiliki masa depan seperti manusia pada umumnya.

Baca Juga: Hari Peduli Autisme Sedunia: Atalia: Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Berkarya

Autisme merupaka gangguan perkembangan motorik dengan karakteristik lemahnya pada bidang interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku berulang atau minat terbatas.

Tema Hari Peduli Autisme Sedunia 2023.

Dikutip dari situs resmi dari United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tema dari peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia 2023 adalah "Transformation: Toward a Neuro-Inclusive World for All" yang berarti "Transformasi: Menuju Dunia Neuro-Inclusive untuk Semua". 

Sejarah Peringatan

Peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia bermula dari resolusi Majelis Umum PBB 62/139 World Autism Awareness Day pada 18 Desember 2007. Resolusi tersebut diusulkan oleh negara Qatar dan didukung oleh beberapa negara anggota PBB.

Resolusi Hari Kesadaran Autisme Sedunia (World Autism Awareness Day, disingkat WAAD) memiliki empat komponen utama:

Penetapan 2 April sebagai WAAD

Partisipasi dari berbagai organisasi PBB, negara-negara anggota, LSM dan semua organisasi swasta & masyarakat untuk WAAD

Meningkatkan kesadaran autisme pada semua tingkatan dalam masyarakat

Sekretaris Jenderal PBB harus menyampaikan pesan ini kepada negara-negara anggota dan semua lembaga PBB lainnya.

Autism Awareness Day atau Hari Peduli Autisme Sedunia digagas dan ditetapkan oleh PBB untuk mengingatkan perlunya kesadaran dan dukungan dari masyarakat atas hak orang pada penyintas autisme.

Gejala Autisme

Para orang tua harus mengetahui gejala dari Autisme. Dilansir dari situs resmi Kemenpppa, anak yang belum mencapai usia 3 tahun secara aktif menghindari kontak mata dan menghindari kontak fisik.

Misalnya dengan membengkokkan punggungnya sehingga menjauhi ornagtua atau pengasuhnya. Atau tidak bereaksi saat digendong, hal tersebut merupakan ciri umum gejala autisme.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi dan LINK LIVE Streaming MotoGP Argentina 2023 di TRANS 7: Alex Marquez Pole Position

Sebagian kecil dari penyandang autisme sempat berkembang normal, namun sebelum mencapai umur 3 tahun perkembangannya terhenti, kemudian timbul kemunduran secara bertahap, ada yang pada usia 18 bulan baru memperlihatkan gejala-gejala autisme.

Pada usia 1 tahun, sebagian bayi perkembangan motoriknya mungkin normal, dan sebagian lainnya agak terlambat. Kemudian pada usia yang semakin besar, anak-anak autistik akan semakin terlihat terbelakang dibandingkan anak-anak seusianya pada bidang komunikasi, keterampilan sosial, dan pemahaman.

Selain itu, timbul perilaku-perilaku disfungsional seperti stimulasi diri, yaitu perilaku yang berulang-ulang dan tanpa tujuan, seperti bergoyang-goyang ke depan-belakang, mengepak-ngepakkan tangannya, melukai diri sendiri (misalnya menggigiti tangan atau membentur-benturkan kepala), masalah tidur dan makan, kontak mata buruk, kebal terhadap rasa sakit, hiperaktif, dan tidak dapat memperhatikan suatu hal.

Gejala-gejala autisme akan tampak makin jelas setelah anak mencapai usia 3 tahun, yaitu berupa:

Gangguan komunikasi verbal maupun non-verbal (terlambat bicara, banyak meniru)

Gangguan dalam interaksi sosial (tidak menengok jika dipanggil, menjauh jika diajak main dan justru asyik main sendiri)

Gangguan dalam berperilaku (Pada anak autistik terlihat adanya perilaku yang berlebihan dan kekurangan secara motorik)

Gangguan dalam Emosi (kurangnya rasa empati, tertawa sendiri, sering mengamuk)

Gangguan dalam Persepsi Sensoris ( Mencium atau menjilat benda apa saja, tidak menyukai rabaan, bila mendengar suara keras langsung menutup telinga)

Selain itu, suatu ciri yang umum pada autisme yaitu kegigihannya terhadap hal yang sama secara terus – menerus yang jika berubah sedikit saja akan menyebabkan mereka bingung, bahkan mengamuk.

Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan mereka untuk memahami atau mengatasi situasi yang baru. 

Jika anak anda mengalami gejala tersebut silahkan memeriksakan anaknya ke dokter anak. Dalam melakukan diagnosis pada anak penyandang autisme, dokter akan mengevaluasi tumbuh kembang anak dan juga menyarankan berkonsultasi dengan psikolog anak.

Umumnya penyembuhan terhadap penyintas Autisme dengan dilakukan terapi tumbuh kembang anak seperti melatih keseimbangan ataupun melatih motorik.

Dalam menghadapi penyintas Autisme pahami keadaanya dan rawatlah, didiklah dampingi dengan penuh kasih sayang dari keluarga terutama para orang tua, karena mereka adalah anak istimewa pemberian dari Tuhan.

Dalam pergaulan, jangan mengucilkan apalagi merundungnya. Dampingi dan bimbing para penyintas Autisme tersebut agar dapat bersosialisasi selayaknya manusia umumnya. Selamat Hari Peduli Autisme Sedunia!***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: Berbagai sumber kemenpppa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x