PDIP Perintahkan Seluruh Kader di Jawa Barat Siaga 1

- 7 Agustus 2020, 19:33 WIB
Kondisi DPC PDIP Cianjur usai dilempar bom molotov.
Kondisi DPC PDIP Cianjur usai dilempar bom molotov. /Antara/Ahmad Fikri/

GALAMEDIA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memerintahkan agar para kadernya di Jawa Barat bersiaga. Hal ini dilakukan menyikapi insiden pelemparan bom molotov ke kantor DPC PDIP Kabupaten Cianjur.

Seperti diketahui pelemparan yang terjadi pada dinihari tadi sekitar pukul 02.04 WIB ini menyebabkan pintu masuk kantor dan kursi rusak terbakar.

"Ini ketiga kalinya terjadi kasus pelemparan bom molotov di wilayah Jawa Barat. Ini aksi teror bagi demokrasi," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melalui siaran pers yang diterima wartawan PR, Muhammad Irfan, Jumat, 7 Agustus 2020.

Baca Juga: Kasus Denny Siregar Soal 'Santri Calon Teroris' Diambil Alih Polda Jabar

Meski demikian, kesiapsiagaan yang dilakukan para kader juga harus tetap menjaga ketenangan apalagi menjelang momen peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Seperti DPP, kader hendaknya terus mendesak aparat penegak hukum untuk bekerja secara profesional untuk menangani kasus pelemparan bom molotov di kantor partai berlambang banteng itu.

"PDIP menduga persoalan ideologi menjadi motivasi dibalik serangan ke kantor Partai. Mengingat PDIP yang paling kokoh dalam memperjuangkan semangat dan nilai-nilai Pancasila, tegaknya NKRI dan spirit kebhhinnekaan sebagai motto kehidupan bertoleransi yang telah hidup lebih 14 abad yang lalu di Bumi Nusantara," paparnya.

Baca Juga: Breaking News: Sekolah di Zona Kuning Boleh Dibuka dan Menggelar Belajar Tatap Muka

Bagi PDIP, berbagai aksi serangan yang ditujukan ke partai justru semakin membuat partai semakin solid. Partai tidak akan mudah tunduk terhadap aksi-aksi teror tersebut.

"Kita tetap solid. Kita fokus menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI yang akan digelar di tengah pandemi covid-19. Kita merah putihkan kantor Partai termasuk kantor Partai yang baru saja kena serangan bom molotov," tegasnya.

Aksi teror yang dilakukan oknum tak dikenal di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur sempat terekam kamera CCTV. Pengurus DPC PDIP Cianjur pun mengutuk aksi kekerasan itu yang dinilai bentuk paling rendah dari suatu peradaban.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Cianjur Susilawati mengungkapkan kronologis penyerangan kantornya di Jalan Abdulah bin Nuh Kav 18, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, yang terjadi pada sekitar pukul 02.04 WIB, Jumat, 7 Agustus 2020.

Baca Juga: Waduh, Satu Bulan ke Depan Kasus Covid-19 di Jawa Barat Diprediksi Bertambah 2.200-3.000 Orang

Aksi penyerangan bom molotov itu dirasakan langsung oleh dua staf umum kesekretariatan, Didin Saripuddin dan Erlan.

"Terlihat dalam CCTV seseorang melemparkan bom molotov melalui samping kanan jalan Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur," kata dia.

Susilawati mengutuk perbuatan tersebut. Sebab, selain kriminal, cara tersebuu tidak beradab dan tidak demokratis.

"Kekerasan apa pun bentuknya adalah titik rendah dalam keadaban politik," kata dia.

Selain itu, Susilawati juga menyerahkan sepenuhnya kepada aparat
kepolisian untuk melakukan proses penyelidikan dan penyidikan secara profesional dan mandiri.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x