Satgas Penanganan Covid-19 Pusing, Penambahan Kasus Corona di Indonesia Tak Diimbangi Jumlah Dokter

- 10 Agustus 2020, 19:13 WIB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo. //BNPB


GALAMEDIA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kebingungan dengan terus bertambahnya kasus Covid-19 (virus corona) di Indonesia. Pasalnya, jumlah tenaga medis untuk memerangi wabah tersebut masih sangat terbatas.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo terus menegaskan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. Pasalnya, jumlah dokter yang bertugas saat ini dinilai masih kekurangan.

Penambahan kasus Covid-19 dari hari ke hari dinilai tidak diimbangi oleh tenaga medis yang memadai.

Baca Juga: Menaker Sebut Enam Syarat Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Terima Bantuan Rp 2,4 Juta

"Kita tidak hanya bisa bersandar kepada medis karena segala keterbatasan yang kita miliki, bahwa dokter kita kurang dari 200 ribu orang, dokter spesialis kita kurang dari 36 ribu orang, dan dokter paru kita kurang dari 2000 orang."

"Kalau kita hanya mengandalkan medis maka kita sayang kepada dokter-dokter kita akan kehabisan tenaga waktu dan energi, dan pada akhirnya dokter kelelahan, imunitasnya berkurang dan dampaknya bisa mengakibatkan hal yang fatal," sebut Doni di Menara Kadin Jakarta, Senin 10 Agustus 2020.

Kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19 bukan berarti belum dikampanyekan. Hingga kini, cara itu sudah dilakukan, namun nyatanya kepeduliaan yang ada cenderung menurun.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dituding Lemahkan KPK, Istana Langsung Berikan Penjelasan

Doni pun mencontohkan bagaimana virus sejenis sudah pernah ada di Indonesia dan bisa diselesaikan dengan cara penanganan sosial, yakni melalui wayang.

"Haruslah berdasarkan kearifan lokal. kami mencoba untuk menyampaikan pesan ini kepada banyak pihak, memilih orang-orang yang tepat, memilih orang-orang yang bisa dipatuhi oleh masyarakat sebagaimana yang sudah disampaikan dan diperintahkan bapak presiden yaitu melalui tim penggerak PKK."

"Kenapa penting? karena sebagian besar masyarakat kita itu sangat patuh kepada orangtua terutama ibu-ibu," jelas Doni.

Baca Juga: Jet Tempur Israel Hancurkan Pos Pemantau di Jalur Gaza, Hamas Balas Tembakkan Roket ke Laut

Selain melibatkan tim PKK, Doni mengklaim juga melibatkan para ulama baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. demikian juga pendekatan kepada antropolog, sosiolog, dan juga psikolog.

"Seluruh jaringan yang kita miliki harus kira kerahkan. serangan di udara dan juga serangan di darat harus betul-betul secara masif dilakukan," ujar Doni.

Hari ini Senin 10 Agustus 2020, jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 1.687 kasus. Sehingga total ada 127.083 orang di Indonesia yang positif terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Selain China, Sri Mulyani Ungkap Indonesia Kerjasama Dengan Bill Gates Soal Vaksin Covid-19

Dari jumlah tersebut, sebanyak 82.236 orang di antaranya telah sembuh dan 5.765 orang meninggal dunia.

Data tersebut diambil dari situs https://covid19.go.id/peta-sebaran pada hari ini sekitar pukul 15.00 WIB.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x