Jet Tempur Israel Hancurkan Pos Pemantau di Jalur Gaza, Hamas Balas Tembakkan Roket ke Laut

- 10 Agustus 2020, 18:23 WIB
Serangan roket Hamas Senin 10 Agustus 2020. (Foto: The New Arab)
Serangan roket Hamas Senin 10 Agustus 2020. (Foto: The New Arab) /


GALAMEDIA - Penguasa Jalur Gaza, Hamas menembakkan roket ke laut pada hari ini Senin 10 Agustus 2020 setelah berulang kali baku tembak dengan Israel beberapa hari terakhir ini, kata sumber keamanan dan saksi mata Palestina.

Setidaknya delapan roket terlihat di langit, menuju Laut Mediterania, kata wartawan AFP di jalur pantai, yang telah diblokade Israel selama lebih dari satu dekade.

Kementerian dalam negeri kantong Palestina di bawah kendali Hamas sejak 2007 menyebut hal itu sebagai "tindakan perlawanan".

Baca Juga: Dari Target 15,72 Juta, BP Jamsostek Baru Kantongi 700 Ribu Norek Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 Juta

Roket-roket itu adalah "pesan" bagi Israel untuk memberi tahu bahwa kelompok bersenjata di Gaza tidak akan "tinggal diam" dalam menghadapi blokade dan "agresi" Israel, sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan kepada AFP.

Sumber tersebut mencatat bahwa tembakan roket pada hari Senin bertepatan dengan peluncuran balon pembakar baru-baru ini ke Israel.

Dalam sepekan terakhir, balon semacam itu telah terbang tiga kali dari Gaza ke Israel, setiap kali memicu serangan balasan terhadap posisi Hamas.

Jet tempur Israel.
Jet tempur Israel.


Peristiwa terbaru datang Ahad malam ketika militer Israel mengumumkan bahwa salah satu pesawatnya menghancurkan pos pengamatan Hamas di Gaza utara.

"Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas peluncuran balon pembakar dari wilayah Gaza ke Israel selama hari itu," kata tentara Israel seperti dilansir Times of Israel Senin 10 Agustus 2020.

Outlet berita al-Resalah yang terkait dengan Hamas mengkonfirmasi laporan itu, mengatakan bahwa pos itu terletak di dekat Beit Hanoun. Belum ada laporan tentang korban.

Baca Juga: Setelah 30 Tahun Berjaya, Toshiba Resmi Hentikan Produksi Laptop

Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan Gaza selama sepekan terakhir, dilaporkan karena penundaan implementasi perjanjian gencatan senjata yang sedang berlangsung antara kelompok teror Hamas yang berkuasa di Gaza dan pemerintah Israel.

Pada Ahad pagi, tembakan ditembakkan dari Jalur Gaza selatan ke arah pekerja sipil yang membangun penghalang keamanan di sepanjang perbatasan Israel-Gaza, dan kemudian ke pasukan Israel yang tiba di tempat kejadian, kata militer.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Baca Juga: Gaji Ke-13 PNS dan Pensiunan Cair Hari Ini, Telan Anggaran Rp 13,57 triliun

Suara tembakan awal terhadap para pekerja terdengar sebelum pukul 11.00. Tak lama kemudian IDF menembakkan sejumlah peluru asap di area Kissufim untuk melindungi saat mengevakuasi para pekerja.

"Setelah itu, tembakan ditembakkan ke pasukan IDF yang telah dikirim ke lokasi," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Pekerjaan dihentikan di penghalang keamanan sehubungan dengan serangan itu, kata militer.

Media Palestina melaporkan bahwa IDF kemudian menembak ke arah situs Hamas di sekitar Deir al-Balah. Militer Israel tidak segera mengkonfirmasi laporan tersebut.

Baca Juga: Kejutkan Menteri Amerika Serikat di Taiwan, Jet Tempur China Terobos Langit Taiwan

Mengingat kekhawatiran akan serangan penembakan yang terus berlanjut, militer juga menutup akses jalan di sekitar perbatasan, Dewan Daerah Eshkol menulis dalam pesan kepada warga.

"Untuk saat ini dan sampai pemberitahuan lebih lanjut, tidak akan ada pintu masuk ke zona perbatasan di seluruh wilayah, termasuk untuk pekerjaan pertanian di dekat pagar keamanan," kata dewan tersebut.

Beberapa hari terakhir telah terlihat kembalinya peluncuran alat pembakar dan peledak yang dibawa balon dari Gaza ke Israel.

Baca Juga: Intelijen Beberkan China-Iran dan Rusia Berbeda Pilihan Dalam Mendukung Capres Amerika Serikat

Pada hari Sabtu, sekelompok balon yang membawa alat peledak yang diduga diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel ditemukan oleh penduduk Kibbutz Nir Oz di sebuah ladang pertanian terdekat, kata dewan Eshkol. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Dewan tersebut mengatakan petugas penyapu polisi tiba di tempat kejadian untuk menetralkan perangkat, yang tampaknya semacam granat.

“Setelah kejadian itu, kami ingin sekali lagi menekankan: Dalam insiden di mana benda yang mencurigakan telah diidentifikasi, seseorang harus menjauh dari tempat kejadian, tidak menyentuh apa pun, dan segera melaporkannya kepada petugas keamanan,” kata dewan daerah di sebuah pernyataan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x