Siasati Kekeringan Akibat El Nino, Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta Lakukan Ini

- 31 Mei 2023, 16:12 WIB
Ilustrasi Persawahan
Ilustrasi Persawahan /Freepik/

 

GALAMEDIANEWS - Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Jawa Barat siasati terjadinya kemungkinan kekeringan berat karena musim kemarau yang disebabkan oleh El Nino terhadap sektor pertanian.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Sri Jaya Midan menuturkan adanya perkiraan fenomena El Nino yang akan terus berlangsung sampai dengan pertengahan 2023.

Ia memperkirakan fenomena alam ini akan menyebabkan kemarau panjang yang kemungkinan akan berdampak pada kekeringan di Purwakarta, yang sebelumnya pernah terjadi beberapa tahun silam.

"Fenomena ini diprediksi menyebabkan musim kemarau tahun ini akan menjadi lebih kering dibandingkan musim kemarau tiga tahun terakhir," kata Midan.

Baca Juga: Menteri Pertanian: Virus dan Bakteri Penyebab Flu Babi Afrika Muncul Lagi di Pulau Bulan Batam

Menurutnya, terdapat sebuah cara untuk menyiasati fenomena alam tersebut, siasat ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kerugian para petani di Purwakarta, dari dampak kekeringan panjang.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyarankan para petani menanam jenis padi gogo, jenis ini dinilai relatif kuat dalam menghadapi keringat saat kemarau berkelanjutan.

"Padi gogo relatif lebih kuat bertahan meski ketersediaan air sangat terbatas. Jadi padi jenis ini relatif bisa bertahan dalam menghadapi kekeringan musim kemarau," ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta.

Midan meminta jajaran penyuluh pertanian untuk bergerak menemui petani guna mengoptimalkan kegiatan penyuluhan kepada petani agar mengetahui cara menyiasati dampak dari El Nino.

Selain itu, solusi lain yang perlu dilakukan oleh para petani diantaranya adalah menghemat penggunaan air bagi persawahan yang berada di dataran rendah seperti Kecamatan Campaka, Cibatu dan Kecamatan Bungursari, Hal ini karena persediaan air di wilayah itu semakin berkurang saat kemarau.

Baca Juga: 7 Alumni Terkenal dari Institut Pertanian Bogor Jawa Barat, Ada Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono

Sedangkan untuk persawahan yang berada di dataran tinggi seperti Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, dan Kecamatan Pondok Salam, persediaan air relatif lebih baik karena ada pasokan air dari sumber air pegunungan.

"Jadi kami memberikan informasi dan langkah antisipasinya kepada petani dalam menghadapi ancaman El Nino," tutur Midan.

Dalam menghadapi fenomena El Nino ini, Ia menyebutkan manajemen air yang baik menjadi kunci, mengingat musim kemarau akan lebih panjang dibandingkan biasanya.

Selain itu problem terbatasnya kesedihan air, menurut Medan, fenomena El Nino juga mempengaruhi penyebaran penyakit dan hama pada tanaman.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Keliru, Dedi Mulyadi Sebut Kontribusi Sektor Pertanian Sebenarnya Sangat Besar

"Kondisi seperti ini dapat menyebabkan penyebaran yang lebih cepat dan lebih luas dari serangan penyakit dan hama, yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen," ujar Midan.***

Editor: Lina Lutan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x