Untuk Buang Sampah ke TPA Legok Nangka, Pemkot Cimahi Harus Keluarkan Rp 35,4 Miliar Tiap Tahun

- 17 Agustus 2020, 17:24 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /



GALAMEDIA - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi harus mengeluarkan biaya lebih besar, jika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dipindahkan dari Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir sampah (TPPAS) regional Legok Nangka, Kabupaten Bandung.

Berdasarkan hasil perhitungan estimasi satuan biaya pelayanan sampah dari Kota Cimahi ke TPPAS Regional Legok Nangka, jumlah anggaran yang harus dikeluarkan mencapai Rp35.410.310.838 dalam setahun.

Biaya tersebut untuk membayar pengangkutan, Kompensasi Jasa Pelayanan (KJP) hingga Kompensasi Dampak Negatif (KDN).

Baca Juga: Giring Eks Vokalis Nidji Jadi Capres 2024? Balihonya Bikin Publik Heboh

Jumlah biaya pengangkutan sampah tersebut naik 100 persen lebih dibandingkan dengan pembuangan ke TPA Sarimukti, KBB yang hanya Rp16.113.809.541 per tahunnya dengan peruntukan biaya yang sama.

"Perhitungan estimasi tersebut kita ambil berdasarkan volume sampah tahun 2019 yang diangkut ke TPA Sarimukti, yakni sekitar 222,68 ton per hari," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Mochamad Ronny saat dihubungi, Senin, 17 Agustus 2020.

Ia menjelaskan, besarnya biaya beban angkut sampah ke TPPAS Legok Nangka dikarenakan besarnya biaya pengangkutan, KJP dan KDN.

Baca Juga: Pembangunan Mall Pelayanan Publik Tahap II di Cimahi Sedang Dalam Proses Lelang


Jika ke TPA Sarimukti, terang Ronny, biaya pelayanan yang meliputi pengangkutan, KJP dan KDN hanya Rp198.255 per ton. Sedangkan bila ke TPPAS dengan item serupa mencapai Rp423.168 per ton.

"Estimasi biaya ke Legok Nangka itu sudah dihitung dengan subsidi dari Pemprov Jabar. Kalau nggak disubsidi bakal lebih besar lagi biayanya," sebut Ronny.

Berdasarkan informasi, terang Ronny, pembuangan ke TPPAS Legok Nangka akan dimulai tahun 2024. Rata-rata kuantitas sampah yang harus dipasok ke TPPAS Regional Legok Nangka minimal 150 dan maksimal 250 ton per hari.

Baca Juga: Serba Agus di Upacara HUT RI oleh Komunitas Agus

"Rencananya tahun 2024 sudah ke TPPAS Legok Nangka," ucapnya.

Agar beban pengangkutan sampah ke TPPAS Legok Nangka tidak menjadi beban APBD, lanjut Ronny, yang harus mutlak dilakukan adalah pemilahan sampah sejak dari sumber melalui program zero waste.

Hingga tahun ini, program tersebut baru menyentuh 35 RW, atau dibawah 10 persen dari total 312 RW se-Kota Cimahi. Saat ini pihaknya tengah fokus di RW 13 Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan.

Baca Juga: Pidato Kenegaraan Jokowi Dianggap Hanya Lips Service dan Tak Sesuai Fakta

"Kalau program itu sudah berjalan se Kota Cimahi, maka akan ada pengurangan sampah yang dibuang ke TPA. Kan besar juga kalau setiap tahun harus mengeluarakn Rp 35 miliar," tandas Ronny.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x