SBM ITB: Mengintip Pentingnya Corporate Communication di Perusahaan

- 18 Agustus 2020, 13:31 WIB
Penulis Buku “Corporate Communication: Praktik Terbaik Komunikasi Perusahaan” N Nurlaela Arief menyampaikan pemaparan tentang buku karyanya pada peluncurannya secara virtual di Gedung MBA ITB, Jln. Gelap Nyawang, Kota Bandung, Senin (17/8/2020).
Penulis Buku “Corporate Communication: Praktik Terbaik Komunikasi Perusahaan” N Nurlaela Arief menyampaikan pemaparan tentang buku karyanya pada peluncurannya secara virtual di Gedung MBA ITB, Jln. Gelap Nyawang, Kota Bandung, Senin (17/8/2020). /Darma legi/


GALAMEDIA – Era globalisasi menciptakan sensitivitas dan kompleksitas semakin kuat. Kondisi ini pun mendorong banyak hal semakin tidak menentu. Untuk itulah peran corporate communication semakin penting. Karena dalam dunia yang kompleks ini, begitu mudah muncul persepsi, yang jika tidak ditangani dengan tepat bisa berbahaya.

Hal itu disampaikan Former VP Corporate Communication Garuda & Citilink Indonesia Benny Butarbutar dalam peluncuran buku “Corporate Communication: Praktik Terbaik Komunikasi Perusahaan” karya N Nurlaela Arief melalui zoom meeting, Senin, 17 Agustus2020.

Media and Communication Advisor to BOD of Bulog ini mencontohkan beberapa kasus di maskapai Indonesia yang sangat membutuhkan penanganan Corporate Communication. Mulai dari persoalan menu yang dibawa ke ranah hukum, dugaan pilot menggunakan narkoba, hingga kasus korupsi, membutuhkan penanganan cepat Corcom. Jika tidak, saham akan jatuh, begitupun nama perusahaan.

“Dalam menghadapi krisis, harus ada respos yang cepat. Standarnya ga lebih dari 1 jam. Tapi kenyataannya, tidak banyak humas ataupun perusahaan yang bisa,” ujar Benny.

Baca Juga: Animo Cukup Tinggi, Sehari Diluncurkan Peminat Uang Kertas 75.000 Sudah Mecapai 68.051 Orang

Dalam krisis, tim corporate communication secara simultan bergerak cepat. Mereka menentukan siapa yang akan menemui BOD, siapa yang berhadapan dengan media, siapa yang menangani stakeholder. Formula yang digunakan sangat beragam berdasarkan pengetahuan dan pengalaman agar persoalan tidak menjadi lebih besar.

Namun persoalannya, masih ada staf yang kemampuannya kurang dalam membangun strategic thinking sehingga buntu dalam strategic planning. Ketika itu terjadi maka sulit untuk menyelesaikan persoalan. Bahkan dalam sebuah penelitian disebutkan, 72 persen karyawannya tidak sepenuhnya memahami strategi perusahaannya.

“Buku ini bagus sebagai transfer knowledge dari sisi kehumasan. Buku ini menarik, agresif, dan konseptual karena mengangkat banyak contoh kasus. Kemampuan menerjemahkan bisnis dalam buku ini juga menarik,” tutur Benny.

Ia berharap, buku ini dibaca dan dibedah para praktisi untuk kemudian ke depan akan ada buku-buku lainnya untuk memajukan corporate communication. Sebab jangan sampai corcom ini hanya menjadi tukang. Tim corcom harus mampu setidaknya membangun strategi planning.

Baca Juga: Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani Sampaikan HUT RI ke-75 pada Presiden Joko Widodo

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x