Di Jawa Barat, Baru Ada 71 Sekolah yang Akan Belajar Tatap Muka

- 18 Agustus 2020, 15:43 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /



GALAMEDIA - Dinas Pendidikan Jawa Barat sudah melakukan verifikasi terhadap sejumlah sekolah yang akan melaksanakan belajar tatap muka. Dari ratusan kecamatan zona hijau Jabar baru 71 sekolah setingkat SMA yang boleh menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

"Ada 71 sekolah yang sudah diperbolehkan tatap muka setelah kita verifikasi. Ke-71 sekolah itu terdiri dari SMA 38 sekolah, SMK 28 dan sisanya SLB," ungkap Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi kepada wartawan, Selasa, 18 Agustus 2020.

Dikatakannya, puluhan sekolah tersebut, telah diverifikasi dengan kriteria status berada di kecamatan zona hijau, sarana prasarana sekolah sudah memadai, tenaga didik yang bebas Covid-19, dan lokasi peserta didik yang berada di zona blank spot internet.

Baca Juga: Tahun Baru Islam, Masyarakat di Kota Bandung Diimbau Tidak Gelar Karnaval
"Namun, dari sekolah-sekolah itu, rencananya belum bisa buka semua. Karena masih ada beberapa sekolah yang belum memenuhi indikator yang ditentukan. Masih ada kekurangannya, seperti belum mengantongi rekomendasi dari gugus tugas setempat, ada ada beberapa yang bapak ibu gurunya belum dilakukan tes PCR," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, peserta didik yang masuk nanti akan dibatasi jumlahnya. Izin dari orang tua pun menjadi pertimbangan bagi disdik untuk memperbolehkan peserta didik melakukan KBM tatap muka.

Ditambahkan, muridnya juga dibatasi, yang sehat menurut orang tua. Jadi siswa yang kurang sehat, tidak ikut KBM tatap muka. Selain itu KBM juga dilaksanakan empat jam, masuk jam 07.30 selesai jam 11.30 WIB.

Baca Juga: Prestasi Pertamina Ambyar, Pigai Sebut Ahok Bisa Jadi Menteri

"Tidak ada istirahat, jalur masuk pun berbeda dengan jalur keluar. Sifatnya masih blended learning. Jadi hanya untuk mata pelajaran yang siswa sulit saja kalau belajar daring seperti fisika, kimia, matematika," katanya.

Di samping itu, kata Dedi, pihaknya akan melakukan evaluasi setiap dua pekan. Pasalnya bisa saja ada kemungkinan pindah zona. Misalnya dari zona hijau bergerak ke warna oranye.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan Jawa Barat memprediksi dari 228 kecamatan di Jabar yang masuk ke dalam zona hijau hanya 20 persennya yang akan melaksanakan belajar tatap muka. Ini disebabkan persyaratan yang harus dipenuhi  cukup banyak.

Baca Juga: Di Masa Pandemi Covid-19, Upah Buruh Harian Mengalami Kenaikan

"Di Jabar dari  257 kecamatan yang berada dalam zona hijau kini turun lagi menjadi 228 kecamatan. Namun, kita akan melakukan verifikasi terlebih dahulu, karena ada beberapa indikator yang harus dipenuhi sekolah saat belajar tatap muka," ungkap Dedi.

Indikator tersebut, kata Dedi, pertama, di sekolah tersebut harus berada di zona hijau. Kedua, konektivitas internet, artinya jika koneksi internet di kecamatan tersebut masih bagus, maka pembelajaran daring masih terus berlanjut.

Ketiga, lanjutnya, lokasi siswa, masuk dalam lokasi blank spot. Keempat, kemampuan belajar maksimal pembelajaran tatap muka 4 jam. Kelima, sekolah harus memenuhi syarat verifikasi tatap muka.

Baca Juga: BPOM Nyatakan Hingga Saat Ini Belum Ada Obat Ampuh Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

"Kami sudah check list, ada 11 item yang akan diverifikasi oleh pengawas dan kepala cabang dinas (KCD). Daftar check list tersebut mulai dari harus berada di kecamatan zona hijau, memenuhi protokol kesehatan sampai harus ada izin dari orangtua siswa," tegas Dedi.

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x