Meskipun demikian, Yudo Margono mengungkapkan bahwa sulit untuk menembus area tempat KKB menyandera Kapten Philips untuk berdialog.
Menurutnya, tidak mudah untuk berdialog dengan KKB, sehingga tidak ada target waktu kapan hal ini akan terselesaikan, namun pihaknya terus berupaya agar langkah persuasif mencapai titik terang.
"Saya rasa tidak ada target, tapi kita terus berusaha. Karena kalau ada target, sampai kapan, karena dialog atau koordinasi sulit menembus ke sana. Kesepakatan kedua belah pihak juga tidak mudah," katanya.
Yudo Margono akan terus berkomunikasi dengan Penjabat Bupati Nduga, serta tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk memastikan bahwa upaya penyelamatan WN Selandia Baru tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau korban luka-luka, terutama bagi masyarakat yang tinggal di distrik-distrik di sekitar lokasi penyanderaan.
"Tentunya PJ bupati juga masih berusaha dan menyanggupi untuk itu dan menahan saya supaya tidak melaksanakan atau melancarkan operasi militer, termasuk tokoh agama, toko masyarakat juga demikian, sehingga kita tetap menjaga distrik-distrik di sekitar itu supaya tetap kondusif dan masyarakat tidak mengungsi gara-gara kejadian ini," katanya.***