Polisi Amankan Demonstrasi Dua Pihak di Pesantren Al-Zaytun Indramayu

- 16 Juni 2023, 07:58 WIB
Ilustrasi Pompes Al Zaytun. Polisi mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan dua pihak di pondok pesantren Al-Zaytun
Ilustrasi Pompes Al Zaytun. Polisi mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan dua pihak di pondok pesantren Al-Zaytun /Tangkap layar al-zaytun.sch.id/

GALAMEDIANEWS – Polisi di Indramayu, Jawa Barat, mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan dua pihak di pondok pesantren Al-Zaytun. Demonstrasi yang digelar pada Selasa, 14 Juni 2023 itu dikabarkan berlangsung damai.

Dua pihak yang terlibat dalam demonstrasi tersebut adalah Yayasan Al-Zaytun, yang mengelola pesantren, dan sekelompok alumni pesantren. Kelompok alumni memprotes manajemen sekolah yang dituduh salah urus dan korupsi.

Polisi mengerahkan sejumlah besar petugas ke lokasi demonstrasi untuk mencegah bentrokan antara kedua pihak. Demonstrasi berakhir dengan damai setelah sekitar dua jam.

Pesantren Al-Zaytun merupakan salah satu pesantren terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1991 oleh Abdullah Sungkar, mantan pemimpin kelompok teroris Jemaah Islamiyah.

Baca Juga: 4 SMA Terbaik di Kabupaten Jepara Jawa Tengah Berdasarkan Nilai UTBK, Bisa Jadi Referensi PPDB 2023

Sekolah telah terlibat dalam kontroversi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2016, pemerintah Indonesia melarang sekolah tersebut karena diduga mempromosikan radikalisme. Pihak sekolah membantah tudingan tersebut.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan kelompok alumni ini merupakan yang terbaru dari rangkaian unjuk rasa terhadap pengurus pondok pesantren Al-Zaytun. Protes kemungkinan akan terus berlanjut selama kelompok alumni tidak puas dengan manajemen sekolah.

Polisi telah mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog. Polisi juga telah memperingatkan bahwa mereka akan menindak siapapun yang melanggar hukum.

Demonstrasi di pondok pesantren Al-Zaytun menjadi pengingat akan tantangan yang dihadapi sistem pendidikan Indonesia. Negara ini memiliki banyak pesantren, dan beberapa dari pesantren tersebut dituduh mempromosikan radikalisme.

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x