Kabupaten Bandung Catat Kasus Tertinggi Cacar Sapi, Masyarakat Diimbau Tak Panik

- 26 Juni 2023, 14:13 WIB
DKPP Jabar dan Dinkes Jabar memberikan penjelasan terkait kasus PMK dan LSD, dalam acara Gaspol PWI Pokja Gedung Sate, di Hotel Citarum Bandung, Senin, 26 Juni 2023./Lucky M Lukman/Galamedianews
DKPP Jabar dan Dinkes Jabar memberikan penjelasan terkait kasus PMK dan LSD, dalam acara Gaspol PWI Pokja Gedung Sate, di Hotel Citarum Bandung, Senin, 26 Juni 2023./Lucky M Lukman/Galamedianews /

"Tapi data ini per hari ini bisa saja berubah, kami sedang mengikonfirmasi ke petugas di lapangan. Biasanya, kalau petugas itu laporkan kasus suka cepat tapi ketika hewan sudah sehat agak lama laporannya," kata Yoni.

Biasanya, lanjut Yoni, hewan yang terjangkit cacar sapi atau LSD ini dalam 2 hingga 3 pekan sudah sembuh, terlebih setelah terbentuk kekebalan tubuh atau antibodinya.

Antisipasi DKPP Jabar

Ia pun memastikan, DKPP Jabar bersama dinas di daerah terus melakukan langkah-langkah pencegahan. Termasuk mengantisipasi agar hewan yang terjangkit cacar sapi atau LSD, serta yang terjangkit Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) tidak diperjualbelikan menjelang Idul Adha 2023.

"Kami terus melakukan upaya pengecekan kesehatan hewan. Dan jelas, hewan yang dijual untuk kurban harus benar-benar sehat. Hewan yang sehat akan dipasangi kalung atau ear tag berwarna kuning. Jadi masyarakat tidak perlu panik," ungkapnya.

Baca Juga: Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023, Bupati Bandung: Stadion Si Jalak Harupat Sudah Siap

Ia pun mengungkapkan, berdasarkan pemantauan DKPP ke sentra ternak di Kabupaten Bandung, dari peternak yang hewan ternaknya 50 ke atas tidak lagi ditemukan kasus PMK. Namun ada satu yang terkena cacar air atau LSD dan itu baru beberapa hari masuk ke kandang.

Soal tingginya temuan kasus LSD di Kabupaten Bandung, Yoni menyebut hal itu salah satunya terjadi karena tingginya lalu lintas pengiriman hewan, khususnya sapi ke wilayah Jabar. Biasanya, sapi di Jabar berasal dari beberapa daerah di Jateng, Jatim, Bali, NTB hingga NTT.

Peternak di Kabupaten Bandung, ujar Yoni, kebanyakan membeli hewan sapi dari Pasar Hewan Manonjaya dan Tanjungsari.

"Jadi salah satunya karena lalu lintas. Kabupaten Bandung itu kan luas ya, dari utara, barat, timur, selatan, banyak peternak sapi. Bahkan di selatan ada budaya baru, mereka tak cuma pelihara sapi perah tapi juga sapi potong," jelasnya.

"Nah, karena sapi potong sumber dayanya terbatas, jadi ngambil dari daerah lain. Mungkin juga sapi-sapi ini tidak masuk dulu check point yang ada. Kami sudah lakukan penelusuran, penyakit PMK dan LSD di Jabar ini berasal dari Pasar Hewan Manonjaya. Bisa saja ketika beli itu sapinya sehat tapi kemudian sakit karena berkumpul dengan sapi-sapi lainnya," papar Yoni.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x