Network
GALAMEDIANEWS – Tepatnya pada hari ini insiden kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di tangan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.
Kasus pembunuhan Brigadir J sempat menyimpan misteri hingga lamanya penanganan atas titik terang kejadian sebenarnya. Pasalnya, Ferdy Sambo sebagai atasan Brigadir J saat itu telah membuat skenario buatan untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang dilakukannya dan mengkambing hitamkan anak buahnya, Bharada E atau Richard Eliezer.
Tewasnya Brigadir J terjadi di rumah dinas suami Putri Candrawathi, Ferdy Sambo tepatnya berada di kompleks Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Kasus tersebut tersorot oleh banyak pihak hingga menyeret banyak sejumlah anggota.
Baca Juga: Mario Dandy Hari Ini Mulai Diadili di PN Jaksel Tempat Ferdy Sambo Divonis Mati
Saat awal kasus terjadi, Ferdy Sambo membuat skenario dengan mengatakan bahwa telah terjadi tembak menembak antar anggotanya yaitu Brigadir J dan Bharada E. Skenario itu memuat kesimpulan bahwa dari situlah Brigadir J dinyatakan meninggal usai menerima tembakan dari Bharada E.
Akhirnya lama berselang dalam pengungkapan misteri kasus pembunuhan ini, Ferdy Sambo menjadi peran penting sampai mengaku dirinya merupakan sosok pemberi perintah penembakan untuk membunuh Brigadir J.
Dikutip dari ANTARA, Usai perjalanan lama untuk mengungkap kasus pembunuhan, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) kemudian menggelar sidang kasus pembunuhan Brigadir J pertama kali pada Senin 17 Oktober 2022.
Dalam sidang perdana itu menghadirkan empat terdakwa Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, dan Ricky Rizal. Sedangkan sidang Richard Eliezer digelar secara terpisah pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Setelah rangkaian digelarnya banyaknya sidang beberapa waktu lalu, 11 nama-nama terdakwa yang terseret dalam pusaran kasus kematian Brigadir J akhirnya dijatuhi hukuman mati sampai penjara.
