Dunia Pendidikan Indonesia Tegaskan Penolakan pada Tindak Kekerasan

- 21 Juli 2023, 14:23 WIB
Membangun suasana belajar yang kondusif, membantu efektivitas pelaksanaan proses edukasi.
Membangun suasana belajar yang kondusif, membantu efektivitas pelaksanaan proses edukasi. /pixabay/author: sasint/

Baca Juga: Tiga Pelaku Perudungan di Tasikmalaya yang Ditetapkan Jadi Tersangka, Dipulangkan ke Orangtuanya

Tahun 2021, program ini telah menggelar pelatihan pada 3.500-an lebih Fasgu dari 1.800 lebih satuan pendidikan. Tahun 2022, jumlahnya meningkat hampir tiga kali lipat, menjadi lebih dari 10.000 fasgu dari 5.000 lebih satuan pendidikan. Tahun ini, kepesertaan Roots menargetkan keterlibatan 2.750 satuan pendidikan yang belum pernah menyelesaikan program ini.

"Tahun ini, selain memperluas Roots menjadi gerakan, Kemendikbudristek berfokus pada pengawasan dan memastikan implementasi program Roots betul-betul terlaksana sehingga kerangka kerja dan tujuan utama dari program ini tercapai,” tegasnya.

Program Roots Anti Perundungan bertujuan memperkuat kredibilitas tenaga dan peserta didik dalam pencegahan kekerasan di institusi pendidikan. Penyelenggaraan Bimtek kepada para tenaga pendidik, dapat meningkatkan kualitas peserta didik menjadi agen perubahan gerakan cegah perundungan.

Data dari Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek, menunjukkan sebanyak 79,66 persen tenaga pendidik setuju merasakan dampak positif pada penerapan hubungan di sesama institusi. Terlebih, kini hampir semua peserta didik tergerak semakin peka untuk melaporkan kejadian perundungan di sekitarnya.

Halaman:

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah