Network
GALAMEDIANEWS - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Tim KPK terhadap pejabat Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) terkait dengan penyidikan dugaan suap pembelian peralatan pendeteksi korban reruntuhan untuk tahun anggaran 2023.
"Benar, terkait dugaan suap pembelian alat pendeteksi korban reruntuhan tahun anggaran 2023 di Basarnas RI," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu 26 Juli 2023
Dalam operasi tangkap tangan (OTT) tersebut, Ali Fikri menjelaskan bahwa terdapat 10 orang yang turut diamankan oleh Tim KPK yang dilakukan di Cilangkap dan Jatisampurna pada Selasa, 25 Juli 2023, dan mengonfirmasi bahwa salah satu dari mereka adalah pejabat Basarnas RI
"Ya, kami pastikan salah satunya adalah pejabat Basarnas RI," ungkapnya
Saat ini, ke-10 orang yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) tersebut masih menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik lembaga antirasuah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
BACA JUGA : Pendidikan Antikorupsi dari KPK RI, Inilah Perbedaan Suap, Gratifikasi dan Pemerasan yang Wajib Diketahui
Juru bicara yang memiliki pengalaman sebagai jaksa ini mengatakan bahwa KPK akan segera menyampaikan hasil investigasi atas penangkapan pada operasi tangkap tangan (OTT) tersebut.
"Sesuai dengan ketentuan 1x24 jam, kami akan melakukan investigasi terhadap kasus tersebut sore ini untuk menentukan hasil tindakan apa saja yang akan dilakukan terhadap penangkapan tersebut. Kesimpulan dari proses tersebut akan kami sampaikan kepada publik dan teman-teman," katanya.
BACA JUGA : Undang KPK RI Beri Pendidikan Antikorupsi, Bupati Bandung: Kami Komitmen Ciptakan Clean Government
Dalam operasi tangkap tangan (OTT) tersebut, penyidik KPK menyita sejumlah uang tunai sebagai barang bukti, namun tidak disebutkan berapa jumlahnya. Penyidik KPK masih memeriksa apakah uang tunai tersebut terkait dengan kasus yang sedang diselidiki lembaga antikorupsi tersebut.
"Uang tersebut masih dihitung dan dikonfirmasi kepada mereka yang ditangkap apakah ada kaitan langsung dengan kasus yang sedang kami selidiki. Nanti akan kami umumkan sebagai bagian dari proses selanjutnya dan jika sudah final pasti akan kami umumkan ke publik," ujarnya ***
