Beberapa mekanisme diketahui menyebabkan gelombang nakal, termasuk interferensi konstruktif, di mana gelombang cepat kecil mengejar gelombang lambat, menghasilkan penggabungan osilasi sesaat menjadi gelombang besar yang tidak biasa.
Sementara angin kencang juga dapat berperan, gelombang nakal dapat terbentuk di laut yang relatif tenang.
Gelombang nakal telah lama dilaporkan oleh para pelaut, tetapi seberapa sering peristiwa ekstrem ini terjadi masih menjadi misteri.
Analisis citra satelit menunjukkan bahwa hal itu terjadi lebih sering dari yang diperkirakan, memberikan dukungan pada catatan sejarah tentang kapal yang dihantam dan ditenggelamkan oleh gelombang besar.
Gelombang nakal telah terlibat dalam hilangnya banyak kapal, termasuk SS Waratah (Titanic Australia), yang menghilang dalam perjalanan ke Cape Town pada tahun 1909, dan SS Edmund Fitzgerald, yang tenggelam di Danau Superior pada tahun 1975.***