Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, dari 4 stadion yang jadi venue Piala Dunia, mereka mengusulkan khususnya untuk Jakarta dan Bandung itu menjadi 2 grup pertandingan, termasuk yang di Si Jalak Harupat.
“Untuk Solo dan Surabaya sendiri 1 grup, tetapi nanti kan 16, 8 besar akan pindah ke Solo. Catatan dari FIFA, karena memang di Jakarta menjadi 2 grup, itu lapangan latihan harus ditambahkan dari 4 menjadi 6 lapangan. Nah, yang kita usulkan kembali itu ada di Lapangan Soemantri Bodjonegoro Kuningan dan Lapangan Banteng,” ujarnya.
Dan untuk yang ada di Bandung, lanjut Erick Thohir, FIFA melihat yang tadinya ada 3 lapangan latihan ditambahkan lagi 2 lapangan, yakni Arcamanik dan ITB.
“Khususnya untuk di Solo pun nanti ada tambahan lagi. Insyaa Allah dari FIFA sendiri tim besarnya akan hadir di Indonesia pada bulan ini tanggal 25 Agustus setelah Kejuaraan Dunia Wanita di Australia. Ini akan tim besar yang membuat keputusan, tentu kita harus percepatan,” tuturnya lagi.
Kendati demikian, Erick Thohir mengaku tidak khawatir dengan adanya percepatan perbaikan yang hanya menyisakan 93 hari lagi, karena pengerjaan di semua venue dan tempat latihan dilakukan oleh Kementerian PUPR.
“Tadi alhamdulillah pak Menteri PUPR sudah memimpin langsung seperti biasa, waktu Asian Games juga beliau yang pimpin, karena kalau sudah tinggal 93 hari yang paling kuat beliau. Dan alhamdulillah juga, pak Gubernur DKI dan tentu perwakilan dari Pemerintah Jawa Barat yang hari ini dihadiri oleh pak Bupati (Dadang Supriatna-red.) juga telah bersepakat memang ada pembagian tugas di masing-masing pemerintah pusat dan daerah,” kata Erick Thohir lagi.
Oleh karena itu, ia optimis bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi perhelatan sepakbola yang bergengsi di mata dunia ini.
Baca Juga: Delegasi FIFA Kunjungi Stadion Si Jalak Harupat untuk Peninjauan Piala Dunia U-17