Gerakan Aksi Bergizi, Upaya Dinas Kesehatan DIY Tekan Kasus Stunting

- 10 Agustus 2023, 14:51 WIB
Ilustrasi pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri melalui Gerakan Aksi Bergizi untuk mencegah lahirnya bayi stunting./freepik/jcomp
Ilustrasi pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri melalui Gerakan Aksi Bergizi untuk mencegah lahirnya bayi stunting./freepik/jcomp /

GALAMEDIANEWS - Menargetkan kelompok remaja putri sebagai sasaran Gerakan Aksi Bergizi, Dinas Kesehatan DIY berupaya menekan kasus stunting di wilayahnya.

Kegiatan ini dilakukan melalui pemberian tablet penambah darah bagi siswi di lingkungan sekolah.

Dilansir dari antaranews.com, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DIY Endang Pamungkasiwi mengungkapkan, melalui Gerakan Aksi Bergizi ini angka stunting di DIY diharapkan bisa turun hingga 2 persen setiap tahunnya.

Endang menjelaskan, upaya pemberian tablet penambah darah perlu digencarkan, dengan tujuan menekan kasus anemia pada remaja putri di DIY yang masih cukup tinggi.

Baca Juga: Resep Sambal Kentang Ati Kondimen Pendamping Tumpeng 17 Agustus

Langkah ini diharapkan hasil jangka panjangnya dapat mengurangi lahirnya anak stunting.

Dari data terakhir di tahun 2023, angka anemia pada remaja putri di DIY mencapai 19 persen.

Selain anemia, Endang menambahkan, masih banyak dari kelompok remaja putri di DIY yang juga mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Pemberian tablet tambah darah ini diharapkan dapat memenuhi asupan gizi bagi mereka.

"Perilaku remaja putri kita terhadap asupan makanan bergizinya kan masih belum seperti yang kita harapkan, sehingga dibutuhkan suplemen untuk memperbaiki pola konsumsi mereka," ungkap Endang.

Baca Juga: Nonton Anime Saint Cecilia and Pastor Lawrence Episode 5 Sub Indo RESMI Summer Bukan Otakudesu atau Anoboy

Dirinya memaparkan, Gerakan Aksi Bergizi melalui sekolah ini digelar Dinkes DIY bekerjasama dengan seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota di provinsi DIY.

Melalui gerakan ini juga diupayakan terlaksananya budaya sarapan pagi serta aktivitas fisik bagi remaja.

Endang memaparkan data dari Dinkes DIY tentang penurunan prevalensi kasus stunting di DIY dari tahun ke tahun. Pada 2019 angkanya mencapai 21,04 persen, kemudian berkurang menjadi 17,3 persen pada 2021, dan terus menurun pada 2022, menjadi 16,4 persen.

"Pada 2024, kami berharap angka stunting di DIY bisa turun menjadi 14 persen," ujarnya.

Baca Juga: 4 SMA Terbaik di Gunung Kidul Yogyakarta, Rekomendasi Pilihan Sekolah Baru

Selain Gerakan Aksi Bergizi di sekolah, menurut Endang, Tim Percepatan Pengurangan Stunting (TPPS) juga menggencarkan upaya menekan angka stunting di seluruh desa dengan melakukan intervensi kesehatan dan non-kesehatan, antara lain terkait pemberian makanan tambahan, pemberian tablet atau multivitamin, serta pelayanan kesehatan lain.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah