Darurat Udara: Kualitas Udara di 10 Wilayah Stasiun Jakarta Mencapai Ambang Batas Kritis!

- 22 Agustus 2023, 07:40 WIB
Langit Jakarta yang mendung oleh polusi udara yang mengkhawatirkan
Langit Jakarta yang mendung oleh polusi udara yang mengkhawatirkan /instagram - pakindro/

GALAMEDIANEWS - Situasi udara di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, semakin mengkhawatirkan. Menurut data terbaru yang dirilis oleh IQAir, indeks polusi udara (Air Quality Index/AQI) di 10 wilayah stasiun Jakarta telah mencapai angka 197, yang menandakan bahwa kualitas udara di wilayah-wilayah ini tidak sehat bagi penduduknya.

Indeks polusi udara yang tinggi di 10 wilayah stasiun Jakarta adalah peringatan serius terhadap masalah lingkungan dan kesehatan di ibu kota.

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat Jakarta karena dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh polusi udara yang tinggi.

10 wilayah stasiun di Jakarta yang memiliki polusi udara tinggi 

  1. Jeruk Purut : 197 ( tidak sehat )

  2. Kemang V : 197 ( tidak sehat )

  3. Kemang Dalam IX : 195 ( tidak sehat )

  4. Gran Melia Jakarta : 186 ( tidak sehat )

  5. Duitku PG, Kebon Jeruk : 183 ( tidak sehat )

  6. Wisma Matahari Power : 179 ( tidak sehat )

  7. AHP - Capital Place : 175 ( tidak sehat )

  8. Taman Patra : 173 ( tidak sehat )

  9. Kemayoran : 172 ( tidak sehat )

  10. Widya Chandra, JK : 165 ( tidak sehat )

Wilayah Jeruk Purut di Jakarta menjadi salah satu yang paling terdampak oleh tingginya polusi udara. Dengan AQI sebesar 197, kondisi udara di wilayah ini dinyatakan sebagai tidak sehat.

Baca Juga: 10 Kota Paling Berpolusi di Indonesia: Berdasarkan Indeks Kualitas Udara (AQI) dan Polusi Udara PM2.5

Kemang V, yang biasanya dikenal sebagai salah satu wilayah elit di Jakarta, juga menghadapi masalah serius terkait polusi udara. AQI di Kemang V mencapai 197, yang menunjukkan bahwa kualitas udara di sana tidak sehat.

Penyebab utama dari peningkatan polusi udara di Jakarta adalah pertumbuhan pesat kendaraan bermotor, industri, serta faktor geografis. Jakarta merupakan kota yang padat penduduk dan memiliki lalu lintas yang padat, yang berkontribusi besar terhadap emisi gas buang kendaraan.

Selain itu, faktor cuaca dan geografis seperti kurangnya hujan dan ventilasi udara yang buruk juga berperan dalam peningkatan polusi udara. Musim kemarau yang panjang juga dapat memperparah kondisi ini karena debu dan partikel lainnya tetap berada di atmosfer tanpa terurai oleh hujan.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming TotalEnergies BWF World Championships 2023 Hari Kedua, 22 Agustus 2023

Polusi udara yang tinggi memiliki dampak serius pada kesehatan manusia. Beberapa dampak kesehatan yang dapat timbul akibat terpapar polusi udara tinggi meliputi gangguan pernapasan, penyakit jantung, gangguan kesehatan kulit, dan bahkan dapat meningkatkan risiko penyakit seperti kanker paru-paru.

Diperlukan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengurangi tingkat polusi udara dan melindungi kesehatan penduduk Jakarta.

Polusi udara bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah kesehatan masyarakat yang mendesak untuk ditangani.

Disclaimer: Data AQI dan PM2.5 dapat berubah seiring waktu. Artikel ini hanya mencerminkan data pada saat penulisan.***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: IQAir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah