Di Munas III Sapma PP, Atalia Praratya Bahas Ekonomi Hingga Kurangnya Pendidikan Bagi Kaum Perempuan

- 25 Agustus 2023, 11:15 WIB
Atalia Praratya
Atalia Praratya /Deni Supriatna /Galamedia News /

GALAMEDIANEWS - Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya memberikan paparan terkait ekonomi kerakyatan yang saat saat ini berkembang di Jawa Barat. 

Menurut Atalia yang akrab disapa Bu Cinta itu menyampaikan, bahwa ekonomi kerakyatan salah satu peran penting untuk di dorong oleh semua pihak. 

"Saya bersyukur ini menjadi satu tema bagi teman-teman semua, khususnya SAPMA PP  memikirkan masa depan bangsa dengan mencari solusi, kita juga harus beradaptasi segala situasi dan suasana," ujar Atalia Praratya dalam forum Munas III Sapma Pemuda Pancasila yang di laksanakan di Trans Luxury Hotel. Jalan Gatot Subroto. Kota Bandung pada Kamis 25 Agustus 2023. 

Selain itu, Atalia menyebutkan, banyak yang bertanya munculnya ide sekoper cinta.

 Baca Juga: Atalia Praratya Kunjungi Posyandu Cibeber-Cimahi yang Maju pada Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Jabar

Iapun memaparkan, bahwa sekoper cinta itu merupakan singkatan dari sekolah perempuan capai impian dan cita-cita.

"Kenapa sekolah ini hadir, Saya berpikir keras, ide ini muncul ketika suami saya (Ridwan Kamil) masih menjabat Walikota Bandung pada waktu itu, dan saya merasa sekoper cinta harus diperjuangkan," ucap Atalia 

Pasalnya, Atalia mengungkapkan, 20 persen penduduk di Jabar merupakan cerminan dari Indonesia. 

" Total jumlah penduduk Indonesia, kami ini 50 juta jiwa,"tutur Atalia. 

 Baca Juga: Atalia Praratya Apresiasi Program Pengasuhan Anak dan Remaja di Era Digital (PAAREDI) NTB yang Terintegrasi

Oleh sebab itu, Atalia menilai, bahwa jumlah penduduk perempuan di Jabar itu hampir setengah dari penduduk laki-laki, hanya beda berapa digit saja. 

Artinya, Atalia menambahkan,  perempuan kalau mereka tidak berdaya, maka mereka hanya akan menjadi beban, tidak hanya beban bagi keluarga tetapi beban juga bagi Negara. 

"Latar belakang saya akademisi, saya cari jurnal yang bisa menjadi peluang bagi kemandirian perempuan untuk menjadi subjek pembangunan. Dan saya menemukan 21 literatur menunjukkan bahwa pemberdayaan itu hanya bisa dilakukan dengan cara pemberian pengetahuan melalui pendidikan dan itulah konsep dasarnya, "kata Atalia. 

Selanjutnya, kata Atalia, konsep berpikir dan program sekolah non formal yang pernah menjadi gagasannya itu pernah di pertanyakan oleh salah satu profesor pada saat sidang ujian. 

 Baca Juga: Atalia Praratya Sebut Sekoper Cinta Sukses dan Bakal Jadi Program Nasional

" Saya pernah ditanya profesor pada saat ujian sidang akhir, kenapa program sekeren ini tidak dibikin sekolah formal, Saya katakan tidak mungkin, karena sekolah formal itu harus ada jenjangnya. Misal, mereka sudah SD terus ke SMP, itukan harus berjenjang. Nah ini tidak bisa, Karena justru ini untuk menyasar masyarakat perempuan yang termarginalkan, mereka tidak mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pendidikan,"ujar Atalia. 

Lebih lanjut, Atalia menambahkan,  hasil penelitian di Jabar yang sudah dilakukan ternyata masih ada 1,5 persen dengan didominasi penduduk perempuan yang tidak merasakan pendidikan sama sekali. Bahkan, SD dan SMP ada 60 persen dan sisanya adalah SMA hingga perguruan tinggi. 

Untuk latar belakang suku agama apapun di Jabar, Atalia menegaskan semua bisa mengikuti sekolah non formal. 

"Kita gak main main bikin modul , karena kita justru hadirkan orang-orang yang kompeten,"tutur Atalia. 

 Baca Juga: Atalia Praratya Ridwan Kamil Nyaleg DPR RI dari Partai Golkar

Terakhir, Atalia mengatakan, dibidang  pendidikan kesehatan sudah hadirkan IDI untuk keuangan hadirkan DJB dan di bidang kesehatan ada JKN BPJS. 

" Kita awalnya menargetkan 2700 peserta didik untuk jadi alumni. Tapi, alhamduliah di tahun ini kita akan gelar wisuda 121 ribu orang, berarti sudah 120 kali lipat. Jadi pendidikan dan juga pelatihan menjadi kunci untuk pemberdayaan ekonomi," kata Atalia menandaskan. ***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah