Menekan DBD, Kota Bandung Terapkan Inovasi Wolbachia

- 30 Agustus 2023, 09:55 WIB
Ilustarasi nyamuk penyebab DBD.
Ilustarasi nyamuk penyebab DBD. /PIXABAY/@mikadago

Kota pertama yang mengimplementasikan inovasi ini adalah Yogyakarta. Dari penelitian dan implementasi wolbachia di Jogjakarta, kasus DBD bisa turun sampai 70 persen.

Sedangkan, Kota Bandung termasuk daerah endemis DBD dan kasusnya juga cukup tinggi. Maka dari itu, Kementerian Kesehatan mengeluarkan keputusan, jika Kota Bandung merupakan 1 dari 5 kota pilot project untuk implementasi penanggulangan DBD dengan berbasis teknologi wolbachia.

Meski begitu, Ira mengaku, implementasi wolbachia ini bukan berarti menggantikan seluruh upaya pencegahan DBD yang ada. Langkah-langkah sebelumnya akan tetap dijalankan, seperti 3M (menguras, menutup, dan mengubur), fogging sesuai indikasi, dan Gerakan Satu Rumah Satu Juru Jumantik.

"Ini sebagai komplementer karena dengan upaya yang selama ini kita lakukan saja kasus DBD masih belum tuntas hilang. Sedangkan inovasi wolbachia ini sudah terbukti di Yogyakarta," akunya.

Telur jangan diganggu

Ia mengungkapkan, tantangan implementasi inovasi ini pada saat awal adalah lokasi penempatan ember telur nyamuk. Sebab di lokasi tersebut pasti akan jadi banyak nyamuk.

Jika masyarakat merasa terganggu, Ira mengatakan, tidak apa-apa untuk membunuh nyamuk yang ada di sekitar dengan ditepuk, pakai raket nyamuk, atau obat serangga. Asalkan telur-telur nyamuk yang di ember jangan dibuang hingga menetas.

Baca Juga: Mau Jadi Pemilik Rumah Susun di Bandung? Buruan Daftar Sekarang, Cicilan Cuma Rp 1,3 Juta

"Kita cuma minta tolong titip telur di ember ini saja. Telur-telurnya jangan diganggu dulu sampai menetas semuanya dan jadi nyamuk dewasa," harapnya.

Ke depannya, akan ada 33.000 ember yang disebar se-Kota Bandung. Namun, untuk penyebarannya harus melihat dari peta udara dan satelit mengenai luas wilayah serta jumlah hunian. Sehingga tidak bisa disamaratakan jumlahnya tiap kecamatan.

Ira menuturkan, inovasi ini juga bertujuan untuk mengurangi paparan kimia yang tidak sesuai indikasi. Sehingga lebih aman bagi lingkungan, masyarakat, juga secara ekonomis lebih murah. Sedangkan jika dibandingkan dengan fogging, lebih membutuhkan biaya untuk bensin dan obatnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x