Status Kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon, Tidak Ada Pengungsian Akibat Asap Kebakaran

- 12 September 2023, 21:00 WIB
Kepala BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo (Kiri) bersama Lurah Argasunya Mardiansyah (Kanan) menjelaskan kepada pers di TPA Kopi Luhur, Kota Cirebon, Jawa Barat/ F Rohman/ Antara
Kepala BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo (Kiri) bersama Lurah Argasunya Mardiansyah (Kanan) menjelaskan kepada pers di TPA Kopi Luhur, Kota Cirebon, Jawa Barat/ F Rohman/ Antara /



GALAMEDIANEWS – Status Kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon, Jawa Barat, menurut BPBD tidak ada pengungsian, masyarakat kembali ke rumah untuk membersihkan rumah dari sisa kebakaran.

Cirebon (ANTARA), BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Cirebon, Jawa Barat memastikan masyarakat Kelurahan Argasunya tidak mengungsi dan hanya terdambak asap tebal akibat peristiwa kebakaran TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Kopi Luhur.

“Kalau untuk pengungsi itu tidak ada dalam kejadian ini, yang ada hanya warga terdampak akibat asap," menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo di Cirebon, pada hari Senin. Menurutnya, pemukiman warga di daerah Kelurahan Argasunya yang terletak cukup jauh dengan TPA Kopi Luhur, sehingga kegiatan masyarakat tidak terganggu dengan kebakaran di lokasi tersebut.

Baca Juga: Hengky Kurniawan Dapat Apresiasi dari Ketua MUI KBB Berupa Kitab Kumpulan Do'a dan Dzikir

Pada saat ini, menurut dia, BPBD Kota Cirebon sedang melakukan asesmen hingga pengumpulan data untuk menghitung jumlah warga yang terdampak asap kebakaran. "Kita sedang asesmen. Jadi detail jumlah yang terdampak dan lainnya akan kami 'update'. Yang jelas posisinya tidak ada yang mengungsi, hanya terdampak," katanya.

Ia menyampaikan sejak hari Sabtu (9/9/23), petugas kesehatan sudah turun ke lapangan untuk melihat kondisi kesehatan warga di Kelurahan Argasunya, hasilnya hari ini belum ada keluhan signifikan terkait hal itu. Ia mengatakan petugas gabungan tetap menyisir pemukiman dan menyiagakan tim medis untuk mengantisipasi adanya warga yang kondisi kesehatannya terganggu.

Ia juga mengatakan tingkat kepekatan asap di sekitar TPA Kopi Luhur sudah turun sampai 70 persen, hal ini menjadi bukti jika kerja keras dari petugas gabungan telah menghasilkan hasil yang positif. "Tetapi pemadaman total harus dilakukan secara bertahap, tidak bisa hari ini saja. Kalau karakteristik sampah di dalamnya mengandung gas yang menimbulkan kebakaran lagi. Kami mengantisipasi hal itu," jelasnya.

Sementara itu Lurah Argasunya Mardiansyah menjelaskan lokasi pemukiman terdekat dengan TPA Kopi Luhur meliputi RW yang jumlah penduduknya sebanyak 25 ribu jiwa dari 15 ribu KK (Kepala Keluarga). Ia mengatakan bahwa masyarakat yang tinggal di RW itu hanya terdampak asap tebal tetapi tidak terlalu banyak warga yang mengungsi.

"Aktivitas warga saat ini tidak terganggu, jadi hanya sedikit saja yang mengungsi," katanya.

Kebakaran di TPA Kopi Luhur Ribuan Warga di Evakuasi

Sebelumnya, terjadi kebakaran di TPA Kopi Luhur,  Jakarta (ANTARA) BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) melaporkan warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kebakaran TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Kopi Luhur yang berlokasi di daerah Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, melakukan evakuasi akibat asap tebal.

Menurut Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Cirebon, Arief Adhitya dalam keterangan pers di Jakarta, Senin mengatakan sebagian warga dari 1.500 KK terpaksa mengungsi karena asap memasuki rumah warga. “Sampahnya ini kan menggunung di atas bukit. Ketika terbakar asapnya masuk ke dalam rumah. Sebagian warga dari kurang lebih 1.500 KK yang tinggal di situ mengungsi karena memang asap yang tebal ini masuk ke rumah mereka,” ujarnya.

Arief mengatakan kepada warga mengungsi di tenda-tenda yang sebelumnya telah disiapkan oleh TNI dan Polri. Tim BPBD Kota Cirebon kemudian membantu mobilisasi dan mendata para warga yang mengungsi serta memberikan masker. “Warga mengungsi di tenda TNI dan Polri Yang sudah disiapkan. BPBD Kota Cirebon membantu memobilisasi warga dan memberikan masker,” ungkap Arief.

TPA Kopi Luhur kebakaran pada Sabtu (9/9/23). Titik api pertama muncul pada pukul 15.30 WIB. Api membakar cepat meluas hingga menyebar ke lahan kosong karena faktor angin dan material sampah yang mudah terbakar. Jika total, luas lahan yang terbakar mencapai kurang lebih tiga hektar.

Tim gabungan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kota Cirebon bersama Pemadam Kebakaran Kota Cirebon TNI, Polri, Tagana dan pihak swasta segera melakukan pemadaman.

Menyinggung penyebab kebakaran, Arief mengatakan bahwa hal itu masih dalam investigasi lebih lanjut oleh tim gabungan. Musim kemarau menjadi penyebab kekeringan memang berpotensi menjadi salah satu faktornya adalah kebakaran hutan maupun lahan. “Belum dapat analisa penyebab kebakaran seperti apa. Sedang tahap penyelidikan lebih lanjut dengan pihak terkait termasuk kelurahan,” kata Arief.

Lebih lanjut kondisi saat ini dilaporkan bahwa api berangsur-angsur padam tapi masih ada api dan titik-titik api di lokasi lainnya. Akan tetapi api masih dapat dikendalikan dan berada dalam pengawasan tim gabungan di lapangan.“Api masih ada tapi masih dapat dikendalikan. Jadi masih dalam pengawasan kami,” menurut Arief.

Baca Juga: Hengky Kurniawan Bakal Bagikan Nomor Hp Pribadinya ke Pelaku UMKM di Bandung Barat, Ternyata Ini Tujuannya

Di sisi lain, warga yang mengevakuasi sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing karena situasi dan kondisi mulai kondusif. Warga juga telah membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa kebakaran sampah yang terbawa oleh angin.

Sebagai antisipasi dan mencegah agar kebakaran serupa tidak kembali terjadi, tim gabungan hingga saat ini masih berjaga-jaga di lokasi kejadian. Dinas Kesehatan Kota Cirebon juga berjaga di posko darurat untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga dan petugas. Sementara itu, dapur umum juga didirikan oleh Dinas Sosial setempat.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x