GALAMEDIA - Dampak pandemi Covid-19, bagi para pengusaha tekstil di Kabupaten Bandung, khususnya di Majalaya sangat menyedihkan. Produksi mengalami penurunan hingga 60 persen.
Tidak itu saja, para buruh pun banyak yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK), selain dirumahkan dari tempat kerjanya.
"Dampak Covid-19 ini, kondisi perusahaan sangat menyedihkan sekali karena kapasitas produksi perusahaan menurun drastis hingga 60 persen. Karyawan juga banyak yang di rumahkan, itu kendalanya," kata Ketua Apindo Kabupaten Bandung, Alex Santoso.
Baca Juga: Pinangki Berstatus Eselon Golongan IV, Aset Tanahnya Tersebar di Bogor dan Jakarta
Ia mengatakan, karyawan yang dirumahkan di Kabupaten Bandung bisa mencapai puluhan ribu orang.
Lebih lanjut Alex menuturkan, para pengusaha yang tergabung dalam Apindo Kabupaten Bandung sangat mendukung program Citarum Harum yang digulirkan pemerintah pusat.
Para anggota Apindo pun menjalin kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, terkait dengan pembinaan dalam pengolahan limbah cair melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Baca Juga: Hati-hati, Taruhannya Ginjal Jika Kita Sering Lakukan Kebiasaan Ini
Dalam proses pengolahan IPAL itu, para pengusaha melalui sumber daya manusia (SDM) atau pegawai yang ada di perusahaan melakukan pengetesan air limbah.