Wabah Covid-19, Anak-anak Pengungsi di Timur Tengah Makin Stres

- 2 September 2020, 21:12 WIB
Ilustrasi. (Pixabay)
Ilustrasi. (Pixabay) /

GALAMEDIA - Pandemi virus Covid-19 ternyata meningkatkan level stres di kalangan anak-anak pengungsi yang terlantar di Timur Tengah.

Menurut lembaga swadaya masyarakat Norwegia, Selasa, 1 September 2020 dam dipublikasi oleh Dewan Pengungsi Norwegia, anak-anak terlantar di kawasan tersebut menjadi 45 persen lebih stres sejak pandemi COVID-19 mewabah.

Sementara 88 persen dari anak-anak pengungsi dan terlantar di Suriah, Yaman, Irak dan Yordania dilaporkan sedang mengalami stres karena COVID-19, dan 75 persen mengaku bahwa mereka takut terinfeksi penyakit tersebut.

Baca Juga: Terungkap! Pesta Seks Homo di Jakarta Selatan Ternyata Berkiblat ke Thailand

"Anak-anak yang terlantar di Yaman memperlihatkan angka kenaikan tertinggi dalam level stres dibanding level sebelum pandemi, dengan kenaikan 65 persen," kata NRC seperti dilansirkan Antara.

Menurutnya, pandemi juga memaksa kebanyakan anak-anak untuk merawat adiknya, mengambil tanggung jawab orang dewasa yang meniadakan mereka dari masa kanak-kanak mereka.

"Ketika ditanya bagaimana mereka menghabiskan waktunya, jumlah tertinggi anak-anak, yakni 42 persen, menjawab mereka menjaga saudara laki-laki dan perempuannya," ujarnya.

Baca Juga: Awas! Kebiasaan Mandi Seperti Ini Bisa Berbahaya Bagi Tubuh Anda

"Anak-anak yang sebelumnya mengalami peristiwa traumatik lebih rentan terhadap stres baru. Situasi COVID yang baru mampu menyerupai pengalaman traumatik terdahulu. Itu adalah perasaan yang mengancam kehidupan, kemungkinan masalah kesehatan yang parah dan kematian serta kehancuran," kata Jon-Hakon Schultz, psikolog pendidikan di Universitas Arktik Norwegia.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x