Dedi Mulyadi: Banyak Pejabat Edan! Angka Stunting Naik, Anggaran Ludes Dipakai Makan dan Ngobrol di Hotel

- 27 September 2023, 12:01 WIB
Dedi Mulyadi: Banyak Pejabat Edan! Angka Stunting Naik, Anggaran Ludes Dipakai Makan dan Ngobrol di Hotel.
Dedi Mulyadi: Banyak Pejabat Edan! Angka Stunting Naik, Anggaran Ludes Dipakai Makan dan Ngobrol di Hotel. /Utara Times Pikiran Rakyat /

GALAMEDIANEWS – Mantan Bupati Purwakarta dan juga mantan anggota DPR RI, Dedi Mulyadi (KDM) mengatakan banyak pejabat edan yang memanfaatkan proyek penanganan stunting atau gizi buruk untuk kepentingan pribadi.

Hal itu disampaikan Dedi Mulyadi saat hadir di Safari Cinta KDM untuk Prabowo Subianto Pemimpin Istimewa di Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Selasa 26 September malam.

Baca Juga: Viral! Korban Begal di Bandung Malah Dipalak Oknum Polisi

Baca Juga: Resep Tahu Woku, Hidangan Pedas yang Menggugah Selera Cocok untuk Santap Siang

Menurutnya penanganan gizi buruk atau stunting seolah menjadi proyek yang menguntungkan bagi para pejabat. Betapa tidak, mulai dari pencanangan, rapat hingga evaluasi digelar di hotel berbintang dan menghabiskan anggaran ratusan juta per kegiatan.

"Banyak pejabat edan, di tengah angka stunting yang meningkat anggaran habis untuk makan dan ngobrol di hotel. Kan saya banyak menemukan seperti itu," tutur Dedi Mulyadi.

Politisi Partai Gerindra ini mengaku beberapa kali bertemu dengan sejumlah pejabat yang sedang asik makan dan ngobrol di hotel. Saat ditanya ternyata mereka sedang rapat terkait penanganan stunting.

"Sedangkan yang gizi buruknya tidak diberi makan, malah pejabatnya yang makan enak, itu disebutnya pejabat edan," tegasnya.

Baca Juga: Ibu Hamil Sulit Tidur ? Simak Beberapa Tips Ini untuk Meningkatkan Kualitas Tidur pada Ibu Hamil

Baca Juga: Bayi Rewel Saat Tumbuh Gigi? Berikut Tips Menghadapi Bayi yang Memasuki Fase Tumbuh Gigi

"Kenapa disebut pejabat edan, karena makannya di hotel per paket bisa Rp 300 ribu, yang stuntingnya anak masyarakat, yang makan enaknya para pejabat," lanjut Dedi.

Dedi mengatakan, seharusnya hal tersebut tidak terjadi. Negara harus menjamin kaum ibu mulai dari kehamilan hingga kelahiran.
Jika ditemukan kasus stunting segera dibuatkan rujukan untuk mendapatkan susu, vitamin atau makanan di tempat yang telah ditentukan.

"Bukan sekadar menunggu proyek rapat di hotel. Proyeknya habis, stuntingnya naik, yang semakin sehat malah pejabat. Ini logika berpikir yang ngaco," tegas pria yang identik dengan iket putih itu.

Baca Juga: Konosuba Season 3, Anime Isekai yang Ditunggu-tunggu Akhirnya Akan Kembali Hadir Dengan Season Terbaru

Baca Juga: Hanya Ada Satu SMA Terbaik di Kabupaten Banjar Masuk Top Nasional dengan Nilai UTBK yang Tinggi

Ia mencontohkan, saat memimpin Purwakarta lebih memilih membuat gedung pertemuan sendiri yang bisa digunakan dalam kapasitas besar dan berkelanjutan. Sehingga anggaran untuk kegiatan di hotel bisa dialihkan untuk kepentingan masyarakat.

"Dari pada uang habis untuk rapat di hotel lebih baik untuk membangun rumah rakyat miskin atau yang terkena musibah," pungkasnya.

Untuk itu ia ke depan bersama Prabowo Subianto akan memperjuangkan sejumlah program yang langsung bisa dirasakan manfaatnya. Sehingga ke depan uang negara tidak boleh lagi habis untuk kepentingan para pejabatnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah