TikTok Resmi Berhenti Dukung Transaksi E-commerce di Indonesia

- 4 Oktober 2023, 06:32 WIB
 Ilustrasi Terkait Artikel TikTok Resmi Berhenti Dukung Transaksi E-commerce di Indonesia
Ilustrasi Terkait Artikel TikTok Resmi Berhenti Dukung Transaksi E-commerce di Indonesia / Solen Feyissa/Unsplash/

GALAMEDIANEWS - Aplikasi video pendek TikTok mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan transaksi di platform mereka di Indonesia mulai hari Rabu 4 Oktober 2023. 
Keputusan ini merupakan respons terhadap larangan baru pemerintah Indonesia terhadap perdagangan e-commerce di platform media sosial.

 


TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance, menyatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka akan berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia mengenai rencana masa depan mereka.

Mengutip dari wawancara yang dilakukan Reuters, "Prioritas kami adalah untuk tetap mematuhi hukum dan regulasi lokal. Oleh karena itu, kami tidak akan lagi memfasilitasi transaksi e-commerce di TikTok Shop Indonesia," demikian pernyataan perusahaan tersebut.

Pemerintah Indonesia menjelaskan bahwa larangan yang diberlakukan minggu lalu bertujuan untuk melindungi pedagang dan pasar konvensional serta untuk melawan praktik harga predator di platform media sosial yang telah mengancam usaha kecil dan menengah.

Dalam pernyataannya, TikTok tidak menjelaskan apakah mereka berencana untuk membuat aplikasi e-commerce baru yang terpisah dari aplikasi media sosial utama mereka.

Keputusan TikTok sejalan dengan periode tenggang yang diberikan oleh pemerintah Indonesia selama satu minggu kepada platform-platform untuk mematuhi aturan baru tersebut, dengan ancaman penutupan sebagai konsekuensi jika tidak dipatuhi.

Baca Juga: Jangan Pakai Headphone! Tren Silent Walking Tiktok Jadi Cara Hebat untuk Bakar Kalori dan Hilangkan Stres

 

Di sebuah pasar grosir Jakarta, pedagang seperti Nilam, yang hanya menggunakan satu nama dan menjual celana buatan lokal, khawatir akan kehilangan pendapatan. 

Dia mengungkapkan bahwa 80% dari pendapatannya berasal dari TikTok Shop dan tidak tahu bagaimana dia bisa menggantikan platform tersebut.

"Saya sangat bingung tentang dari mana saya akan mendapatkan uang," ujar Nilam, seraya berharap TikTok Shop dapat kembali beroperasi.

TikTok sebelumnya telah berjanji untuk menginvestasikan miliaran dolar di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, dalam upaya besar untuk membangun platform e-commerce mereka, TikTok Shop.

Perusahaan ini memiliki 125 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia dan berencana untuk mengubah jumlah pengguna yang besar ini menjadi sumber pendapatan e-commerce yang signifikan.

Menurut data dari perusahaan konsultan Momentum Works, 5% dari total transaksi e-commerce di Indonesia tahun lalu terjadi melalui TikTok, yang menunjukkan signifikansinya dalam lanskap perdagangan digital negara tersebut.

Baca Juga: Tanah Abang sepi apakah menutup TikTok shop bisa menjadi solusi?

 

Keputusan TikTok ini memicu perdebatan mengenai dampaknya pada pedagang lokal dan masa depan e-commerce di Indonesia. 

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah