Kampung Siaga Bencana di Nagreg dan Pasirjambu, Bupati Bandung: Antisipasi Dini Bencana dan Perubahan Iklim

- 5 Oktober 2023, 14:24 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna hadiri apel pengukuhan Kampung Siaga Bencana di Nagreg dan Pasirjambu, wajib antisipasi dini bencana dan akibat yang ditimbulkan oleh perubahan iklim./ Diskominfo
Bupati Bandung Dadang Supriatna hadiri apel pengukuhan Kampung Siaga Bencana di Nagreg dan Pasirjambu, wajib antisipasi dini bencana dan akibat yang ditimbulkan oleh perubahan iklim./ Diskominfo /

GALAMEDIANEWS – Bupati Bandung Dadang Supriatna hadiri apel kesiapsiagaan pengurus Kampung Siaga Bencana atau KSB di Kecamatan Nagreg dan Kecamatan Pasirjambu di Lapangan Desa Nagreg Kendan, Kamis 5 Oktober 2023. Ia pun menghimbau masyarakat kabupaten untuk melakukan tindakan antisipasi dini bencana dan juga akibat yang timbul karena perubahan iklim.

 

Pada apel kesiapsiagaan Kampung Siaga Bencana di Nagreg yang dihadiri Bupati Bandung Dadang Supriatna, digelar pula simulasi penanggulangan bencana seperti gempa bumi, banjir, longsor, kebakaran ataupun angin puting beliung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, peristiwa bencana adalah sesuatu yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi adanya Kampung Siaga Bencana (KSB) seperti yang ada di Kecamatan Nagreg dan Pasirjambu tersebut.

Acara apel kesiapsiagaan Kampung Siaga Bencana tersebut dihadiri pula oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Indra Respati, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun perwakilan Forkopimda Kabupaten Bandung, perwakilan dari Kementerian Sosial RI, Forkopimcam Nagreg, para pelajar dari siswa TK, SMP, SMA, masyarakat hingga Taruna Siaga Bencana.

“Yang namanya bencana itu, kejadian peristiwa atau kejadian secara tiba-tiba. Bahkan kejadian bencana itu saat kita sedang lengah, atau disaat dalam kondisi tidak siap. Akibatnya, korban berjatuhan,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna atau yang akrab disapa Kang DS dalam sambutannya.

Baca Juga: Bupati Bandung Dadang Supriatna Gelar Deklarasi Damai Pilkades Serentak, Simak Pesan Tegas Kapolresta Kusworo

 

Salah satu bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Bandung yakni gempa bumi beberapa waktu lalu serta kejadian serupa di Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

“Termasuk kebakaran dan longsor. Ini tidak bisa diprediksi, tapi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Dinas Sosial bekerja sama untuk menentukan atau melakukan pemetaan lokasi yang rawan bencana. Hal itu untuk memberikan informasi kepada masyarakat,” kata Kang DS lagi.

Ia pun berusaha untuk melakukan analisa bahwa di setiap tempat ada rezeki untuk masing-masing orang meskipun kerap terjadi bencana ataupun musibah akibat perubahan iklim maupun cuaca.

“Ada beberapa tempat di Kabupaten Bandung rawan bencana, di antaranya di Pangalengan. Kemudian terjadi pergerakan tanah di Ciwidey,” tutur Kang DS.

Ia mengatakan, akibat adanya pergerakan tanah di Pangalengan menimbulkan korban jiwa, padahal sebelumnya sudah diberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat yang terdampak.

“Jangan membuat rumah di kemiringan lahan yang curam, tapi ini malah membangun rumah. Kondisi rumahnya masih baru dan belum selesai dalam pembangunannya. Kemudian terjadi longsor dan menimbulkan korban, tapi di saat terjadi longsor tetap menyalahkan pemerintah,” tutur Kang DS lagi.

Warga Harus Kerja Sama dengan Pemerintah dalam Pencegahan dan Penanganan Bencana

 Baca Juga: Rembug Bedas ke 32, Bupati Bandung Dadang Supriatna Tegaskan Kembali Tekad Perangi Bank Emok!

Bupati Bandung pun mengatakan bahwa pemerintah begitu terjadi bencana langsung turun ke lokasi dan melakukan evakuasi korban longsor maupun yang terdampak.

Setelah dilakukan evakuasi, pemerintah menyediakan anggaran untuk merelokasi warga yang terdampak longsor tersebut.

“Tapi warga yang terdampak longsor tidak mau pindah dan ingin tetap bertahan di sekitar lokasi itu. Akhirnya warga diminta untuk membuat surat pernyataan, kalau ada kejadian jangan menyalahkan pemerintah,” ujarnya.

Artinya, lanjut Kang DS, pencegahan dini harus dilakukan dan peristiwa bencana alam itu harus menjadi pelajaran yang sangat berharga.

“Harus kita ambil hikmahnya, sehingga ke depan lebih siap menghadapi bencana. Walaupun yang namanya bencana tidak bisa dihindari dan takhir Allah yang Maha Kuasa yang menentukan. Kita kembali ke takdir, tapi kita diberikan amanah sehingga dalam hal ini harus ada kesiapsiagaan bencana,” tuturnya menjelaskan.

Pada akhirnya, lanjut dia, di saat bencana itu datang, secara lahiriah bencana alam itu karena kondisi alam, tapi secara hakekat karena kekuasaan Allah SWT.

“Di suatu daerah atau dunia, tidak bisa dikategorikan makmur dan kalau negara sudah sejahtera, yang namanya bencana atau musibah selalu saja ada dan terjadi. Sebab Allah sudah menentukan,” ucap Kang DS.

Apresiasi terhadap Kampung Siaga Bencana

 Baca Juga: Percepat Akselerasi Pembangunan, Bupati Bandung Rotasi 5 Pejabat Eselon II: Evaluasi Kinerja ASN Tiap 3 Bulan

Bupati Bandung Dadang Supriatna sangat mengapresiasi adanya kesiapsiagaan Kampung Siaga Bencana. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI yang sudah memfasilitasi pembentukan kampung Bedas siaga bencana di Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg dan Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

“Pengukuhan kampung Bedas siaga bencana ini sebagai bentuk langkah konkret untuk upaya antisipasi bencana karena bencana tidak bisa ditangani pemerintah saja, tapi harus melibatkan berbagai unsur masyarakat dengan program dan skema pentahelik,” katanya.

Menurut Kang DS, penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah daerah maupun unsur masyarakat, dunia usaha, akademisi, perguruan tinggi, serta media.

“Maka melalui momentum pengukuhan kampung siaga bencana ini, saya mengajak untuk meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi berbagai ancaman bencana yang bakal terjadi," tuturnya.

Gerakan Menanam Pohon

 

Selain persoalan ancaman banjir, ancaman longsor juga tetap harus ada upaya pencegahan dini, termasuk gempa bumi, dan perubahan iklim.

Kang DS pun menginstruksikan kepada sejumlah pihak untuk melaksanakan gerakan menanam pohon. Setiap warga diwajibkan menanam dua pohon kesayangan.

“Termasuk anak sekolah dan warga yang baru menikah, yang punya satu mobil untuk menyiapkan 25 pohon, dan yang memiliki satu motor menyiapkan 7 pohon untuk mengimbangi perubahan iklim sekarang ini,” tuturnya.

Kang DS juga akan mengajak kepada sejumlah pihak untuk melaksanakan salat sunat istisqa dalam waktu dekat ini. Dengan harapan apa yang menjadi kekhawatiran di negara Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung tidak terjadi.

“Kampung siaga bencana ini diharapkan ke depan bisa mendorong, mendorong masyarakat secara bijaksana beradaptasi dengan perubahan iklim,” katanya lagi.

Ia juga berharap kepada masyarakat yang mengalami kekurangan atau rawan air bersih segera lapor ke pemerintahan setempat.

“Kami menyediakan anggaran untuk kebutuhan air. Jangan sampai ada kekurangan dan berharap ini bisa tertanggulangi,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan.

Sementara itu, Camat Nagreg, Enjang Wahyudin dalam pernyataan sikap siaga bencana menyebutkan pihaknya siap siaga melaksanakan penanggulangan bencana di wilayah Kecamatan Nagreg maupun wilayah lainnya di Kabupaten Bandung.

 

“Siap bekerja sama dan saling membantu apabila terjadi bencana secara sukarela. Menjunjung tinggi azas kebersamaan, gotong royong dan rasa kesetiakawanan sosial dalam penanggulangan bencana,” katanya.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Diskominfo Kabupaten Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah