Penerapan Protokol Kesehatan di Masyarakat Mulai Longgar, BIN Langsung Lakukan Gerakan

- 6 September 2020, 17:40 WIB
(Rio Ryzki Batee)
(Rio Ryzki Batee) /


GALAMEDIA - Memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat mulai longgar. Terlebih pada masa pandemi Covid-19, penerapan protokol kesehatan merupakan kunci dalam memutus penyebaran virus tersebut.

Dalam mengantisipasi hal tersebut, Badan Intelijen Negara (BIN) melalui Tim Velox Pejaten melakukan sosialisasi dan edukasi kepada santri serta para pengajar di Pondok Pesantren Sirnamiskin, Jln. KH. Wahid Hasyim, Kota Bandung, Ahad 6 September 2020.

Upaya tersebut dalam mengedukasi masyarakat, khususnya di pondok pesantren untuk tetap menerapkan protokol kesehatan meski di masa AKB.

Baca Juga: Formasi CPNS 2021 Buka Kesempatan Lebih Lebar Untuk Tenaga Honorer, Perhatikan Syarat-syaratnya

Terlebih pondok pesantren merupakan tempat umum, dimana banyak masyarakat dan anak muda yang berkumpul untuk menimba ilmu islam.

Selain itu, Tim Velox juga melakukan penyemprotan di sekitar lingkungan pondok pesantren tersebut. Dalam kegiatan itu, BIN menurunkan 25 personel beserta tiga unit mobil dekontaminasi untuk mensterilkan kawasan pendidikan ini.

Penyemprotan Covid-19. (Rio Ryzki Batee)
Penyemprotan Covid-19. (Rio Ryzki Batee)


Juru bicara Tim Velox BIN, Abdul Razzaq berharap masyarakat dapat memahami akan pentingnya penerapan protokol kesehatan. Terlebih dengan angka penyebaran Covid-19, yang masih cukup tinggi.

Menurutnya dalam mendukung masyarakat untuk tetap produktif dan terhindar dari penularan virus, pihaknya juga membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat.

"Kami secara rutin terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan, terutama pada masa hidup normal baru ini," ungkapnya disela-sela kegiatan.

Baca Juga: Tulis Pesan ke Suga BTS, Army Turki Curhat Dibuat Depresi oleh Ayahnya Hingga Akhirnya Bunuh Diri

Dikatakannya pondok pesantren merupakan kawasan pendidikan, yang dapat mengundang kerumunan orang. Meski hal tersebut, dalam rangka aktivitas belajar dan mengajar.

Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman dari orang-orang disekitar pondok pesantren akan penerapan protokol kesehatan, selain pembersihan yang dilakukan secara rutin.

"Sebagai fasilitas sosial maupuan fasilitas umum, penyebaran Covid-19 ini sangat memungkinkan terjadi di pesantren. Karena terjadi banyak kontak manusia, sehingga penerapan protokol kesehatan sangat penting," jelasnya. Baca Juga: Penanganan Covid-19 Kian Tak Terkendali, Hari Ini Jumlah Pasien Positif Bertambah 3.444 Orang

Ia menerangkan bahwa dalam enam bulan terakhir, pihaknya terus melakukan edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat. Tidak hanya di lokasi pendidikan, upaya tersebut juga dilakukan juga di fasilitas publik lainnya seperti tempat ibadah, stasiun, dan bandara.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Sirnamiskin, Ahmad Saefurrizal menuturkan bahwa upaya ini harus terus dilakukan dalam mencegah penyebaran Covid-19. Terlebih virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan tersebut, belum ada vaksinnya.

Walau selama ini, pihaknya rutin melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di lingkungan pondok pesantren, namun masih terkendala oleh jumlah dan fasilitas yang terbatas.

Baca Juga: Reza Artamevia Ngaku Bergaul dengan Bandar Sabu 4 Bulan Lalu, Pria Berinisial F Jadi Buruan Polisi

Disinggung terkait aktivitas pendidikan, lanjutnya, aktivitas belajar mengajar di pesantrennya belum berjalan normal. Para santri memilih belajar di rumahnya masing-masing secara daring.

"Sekarang kami pendidikan jarak jauh. Kecuali untuk santri yang berasal dari luar Bandung, itu ada di sini. Jumlahnya 20 orang," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x