Hati-hati, Klaster Pilkada Bisa Menjadi Ancaman Baru Penyebaran Covid-19

- 7 September 2020, 11:48 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Menurut Presiden, penyebaran di klaster perkantoran dan keluarga karena masyarakat sudah merasa aman sehingga melonggarkan protokol kesehatan.

"Di klaster keluarga karena kita sampai di rumah merasa aman. Justru di situ harus hati-hati. Dalam perjalanan sudah masuk kantor merasa aman sehingga kita lupa di dalam kantor protokol kesehatan," ungkapnya.

Baca Juga: Nasib Rupiah Hari Ini Bergantung pada Angka Pengangguran di Amerika Serikat

Sedangkan untuk klaster pilkada, Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis untuk memberikan tindakan tegas.

"Dan yang ketiga saya minta ini Pak Mendagri urusan yang berkaitan dengan klaster pilkada ini betul-betul ditegasi, betul diberikan ketegasan Polri juga berikan ketegasan mengenai ini," katanya.

"Aturan main di pilkada pilkada karena sudah jelas di PKPU-nya jelas sekali. Jadi ketegasan saya kira Pak Mendagri dengan Bawaslu agar ini betul-betul diberi peringatan keras," titah Jokowi dilansir Antara.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pasien positif Covid-19 paling banyak ditemukan di klaster permukiman dan perkantoran.

Baca Juga: Makin Panas, AS dan China Berlomba Menggarap Sistem Senjata Laser

Sedangkan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyebut penularan Covid-19 di Kota Bogor didominasi kasus dari klaster keluarga.

Angka kasus akibat klaster itu menempati peringkat tertinggi dibandingkan penularan dari penyebab lainnya yaitu sebanyak 48 klaster keluarga dengan 189 kasus per 30 Agustus 2020.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah