Hati-hati, Klaster Pilkada Bisa Menjadi Ancaman Baru Penyebaran Covid-19

- 7 September 2020, 11:48 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat waspada terhadap kemungkinan munculnya klaster baru penyebaran Covid-19.

Selain klaster perkantoran dan keluarga, klaster pilkada juga dikhawatirkan akan muncul jika masyarakat tak mematuhi protokol kesehatan.

Jokowi pun meminta agar para menteri Kabinet Indonesia Maju membuat langkah-langkah berarti untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tiga klaster tersebut.

Baca Juga: 37 Bakal Calon Peserta Pilkada Serentak 2020 Positif Teinfeksi Covid-19

"Hati-hati saya perlu sampaikan yang namanya klaster kantor, klaster keluarga hati-hati. Yang terakhir juga klaster pilkada, hati-hati, agar ini selalu diingatkan," tutur Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin, 7 September 2020.

Jokowi menyampaikan hal itu dalam Sidang Kabinet Paripurna dengan topik "Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021".

Sidang ikut dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para Menteri Kabinet Indonesia Maju serta sejumlah pejabat terkait termasuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo.

Baca Juga: Warning KPK: Tak Akan Menunda Proses Hukum Calon Kepala Daerah

"Karena yang selalu kita kejar-kejar adalah tempat-tempat umum, tempat-tempat publik, tapi kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster yang tadi saya sampaikan," terang Jokowi.

Menurut Presiden, penyebaran di klaster perkantoran dan keluarga karena masyarakat sudah merasa aman sehingga melonggarkan protokol kesehatan.

"Di klaster keluarga karena kita sampai di rumah merasa aman. Justru di situ harus hati-hati. Dalam perjalanan sudah masuk kantor merasa aman sehingga kita lupa di dalam kantor protokol kesehatan," ungkapnya.

Baca Juga: Nasib Rupiah Hari Ini Bergantung pada Angka Pengangguran di Amerika Serikat

Sedangkan untuk klaster pilkada, Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis untuk memberikan tindakan tegas.

"Dan yang ketiga saya minta ini Pak Mendagri urusan yang berkaitan dengan klaster pilkada ini betul-betul ditegasi, betul diberikan ketegasan Polri juga berikan ketegasan mengenai ini," katanya.

"Aturan main di pilkada pilkada karena sudah jelas di PKPU-nya jelas sekali. Jadi ketegasan saya kira Pak Mendagri dengan Bawaslu agar ini betul-betul diberi peringatan keras," titah Jokowi dilansir Antara.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pasien positif Covid-19 paling banyak ditemukan di klaster permukiman dan perkantoran.

Baca Juga: Makin Panas, AS dan China Berlomba Menggarap Sistem Senjata Laser

Sedangkan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyebut penularan Covid-19 di Kota Bogor didominasi kasus dari klaster keluarga.

Angka kasus akibat klaster itu menempati peringkat tertinggi dibandingkan penularan dari penyebab lainnya yaitu sebanyak 48 klaster keluarga dengan 189 kasus per 30 Agustus 2020.

Sementara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan adanya temuan pelanggaran protokol kesehatan pada periode pendaftaran peserta pilkada serentak di 270 daerah, 4-6 September 2020.

Pasalnya, IDI menilai banyak pasangan calon di berbagai daerah memancing kerumunan dengan melakukan konvoi atau arak-arakan seperti di Kota Medan, Kota Solo, Kabupaten Karawang, dan Kota Surabaya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah