KNPI Jabar-BNN Jabar Kompak Cegah dan Berantas Narkoba

- 7 September 2020, 21:59 WIB
Perwakilan Pengurus KNPI Jawa Barat dan BNN Jawa Barat serta Kepala Dispora Jabar menunjukkan lima jari sebagai simbol penolakan terhadap narkoba usai penandatangan Nota Kesepahaman antara DPD KNPI Jawa Barat dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat di Gedung Pemuda Kartanegara, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, 11 September 2020.
Perwakilan Pengurus KNPI Jawa Barat dan BNN Jawa Barat serta Kepala Dispora Jabar menunjukkan lima jari sebagai simbol penolakan terhadap narkoba usai penandatangan Nota Kesepahaman antara DPD KNPI Jawa Barat dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat di Gedung Pemuda Kartanegara, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, 11 September 2020. /

GALAMEDIA - Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi sepakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika narkotika dan prekursor narkotika.

Kesepakatan ini dituangkan dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding) yang diteken Ketua DPD KNPI Jabar Rio Febrian Wilantara dan Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Sufyan Syarif di Gedung Pemuda Kartanegara KNPI Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin, 7 September 2020.
 
Penandatanganan kesepahaman yang dilakukan secara virtual tersebut mengatur kesepakatan kerjasama dan saling menunjang dalam melaksanakan tugas kedua belah pihak sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing. Lebih dari sekadar kesepahaman, komitmen bersama ini bakal diterjemahkan lebih lanjut melalui perjanjian kerjasama operasional.

Baca Juga: Okupansi Hotel di Garut Turun Hingga 80 Persen, PHRI Sesalkan Bocornya Surat yang Sebut Nama Hotel
 
"Tindaklanjut ini tentunya menjadi bagian tak terpisahkan dari kesepahaman hari ini. Pada tahap awal ini, kerjasama berlaku untuk tiga tahun. Tentu terbuka untuk diperpanjang kembali dengan persetujuan kedua belah pihak," terang Ketua KNPI Jawa Barat Rio Febrian Wilantara dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual langsung dari kantor Wakil Presiden RI di Jakarta, Senin.
 
Selain penandatanganan nota kesepahaman, kolaborasi perdana pemuda Jawa Barat dan lembaga negara yang membidangi pencegahan dan pemberantasan narkotika ini langsung dilanjutkan dengan talkshow bertajuk "Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkotika di Kalangan Pemuda Jawa Barat".

Talkshow virtual menghadirkan Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Sufyan Syarif, Ketua KNPI Jawa Barat Rio Febrian Wilantara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat Engkus Sutisna, dan Ketua Lembaga Maritim Nasional Indonesia Jay Singgih.

Baca Juga: Anggaran PEN Tahun Depan Lebih Kecil, Pemerintah Tetap Bom Program Jaringan Pengaman Sosial
 
Ditemui di sela kegiatan penandatanganan kesepahaman, Sekretaris DPD KNPI Jawa Barat Asep Komarudin menjelaskan, kesepahaman ini menjadi landasan kerja sama bagi para pihak dalam melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika, secara terpadu, sinergi, dan berkesinambungan. Melalui kerjasama ini diharapkan bisa terlaksana kerjasama yang menunjang tugas pokok dan fungsi para pihak serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki masing-masing. Tentu dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 
"Kesepahaman ini meliputi 13 poin kesepakatan. Di antaranya, kerjasama dan penyebarluasan informasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) secara umum. Kemudian, peningkatan peran serta pemuda sebagai pegiat antinarkoba," papar Asep.

Baca Juga: Dispangtan Kota Cimahi Hentikan Program Vaksin Rabies dan Flu Burung Gratis Akibat Pandemi Covid-19
 
KNPI juga bisa melaksanakan tes atau uji narkoba di lingkungan KNPI Jawa Barat atas permintaan sendiri. Tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan kedua belah pihak.
 
"Kami juga menyepakati pertukaran data dan informasi terkait upaya P4GN dengan tetap memperhatikan kerahasiaan dan kepentingan negara. Juga terbuka untuk melakukan penelitian, pengembangan, dan pengkajian di Bidang Narkotika dan Prekursor Narkotika untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, inovasi, teknologi dan pelayanan kesehatan," terang Askom, sapaan Asep Komarudin.
 
Kesepakatan lain meliputi pengembangan materi bahaya Penyalahgunaan Narkotika dan Prekursor Narkotika yang terintregasi ke dalam pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) pada setiap kegiatan organisasi dan kelembagaan. Pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh para pihak sesuai ketentuan perundang-undangan.

Baca Juga: Suhu Udara Cenderung Panas, BMKG Ungkap Perkembangan Musim Kemarau di Indonesia

"Narkoba sangat berdampak pada kehidupan sosial. Narkotika bukan hanya masalah Jabar, tapi seluruh daedah. Tak ada satu pun kabupaten dan kota pun yang bersih dari narkoba. Dan, tak ada satu negara pun yang bersih dari narkoba. Narkoba adalah masalah kita bersama. Tanggung jawab kita semua," ungkap Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Sufyan Syarif
 
"KNPI merupakan kekuatan unggul nasional. KNPI merupakan bagian dari pembangunan nasional. Pembangunan nasional akan terganggu jika pemuda-pemudinya terjerat narkoba. Sehingga, bonus demografi seperti diidam-idamkan tidak akan dapat kita raih pemudanya terjerat narkoba," tambah Sufyan.

Baca Juga: Soal Rencana Musprovlub 10 September, Pengurus Kadin Jabar Ancam Tempuh Jalur PTUN
 
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat Engkus Sutisna yang hadir mewakili Gubernur Jawa Barat mengaku menyambut baik kolaborasi KNPI Jabar dan BNN Provinsi Jawa Barat. Engkus berharap kolaborasi ini menjadi kontribusi bagi bangsa pembangunan Jawa Barar.
 
"Pemerintah Provinsi berharap  pemuda Jabar terbebas dari penyalahgunaan narkoba. Kita bisa menyatakan tidak pada narkoba. Jangan karena Covid-19 ini kita  jadi melupakan narkoba. Padahal sama-sama bahaya. Pencegahan narkoba harus muncul dari kita sendiri. Jangan termakan bujuk rayu. Narkoba tidak ada manfaat bagi kita, kecuali bagi medis dan pengobatan lainnya," ujar Engkus.

 

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x