Sebagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19, RSKIA Kota Bandung Sudah Tidak Bisa Menerima Pasien

- 9 September 2020, 18:19 WIB
Ilustrasi Covid-19. (freepik)
Ilustrasi Covid-19. (freepik) /

GALAMEDIA - Sebanyak 34 tempat tidur di ruang isolasi Covid-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung penuh oleh pasien Covid-19. Hal tersebut, seiring meningkatnya penyebaran Covid-19 dan bertambahnya pasien terkonfirmasi positif di Kota Bandung. 

Direktur RSKIA Kota Bandung, dr. Taat Tagore D. Rangkuti mengatakan, kapasitas ruang isolasi di RSKIA Kota Bandung tidak bisa menerima pasien baru. Terlebih peningkatan pasien berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) dalam sepekan terakhir. 

"Jadi dari 34 tempat tidur yang kami miliki, saat ini kondisinya sudah penuh, sehingga tidak dapat lagi menerima pasien baru," ungkapnya di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Jln. Sukabumi, Kota Bandung, Rabu 9 September 2020.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin Ditolak Warga Grobogan, Gerakan KAMI Dituding Pecah Belah Bangsa

Menurutnya, pasien OTG memiliki pertimbangan sendiri, sehingga akhirnya memilih melakukan isolasi mandiri di rumah sakit ketimbang di rumahnya sendiri. Hal tersebut berdampak pada penuhnya ruang isolasi di RSKIA Bandung. 

"Pertimbangannya seperti ada anak balita atau orang tua atau lansia, karena menjadi kelompok paling rentan terpapar covid-19," ujarnya. 

Dikatakannya kontak dengan anggota keluarga lainnya yang lebih sering juga menjadi pertimbangan, karena potensi penularan yang lebih tinggi. Sehingga memilih untuk isolasi mandiri di rumah sakit. 

Baca Juga: Penyanyi Senior Yopie Latul Meninggal Dunia Akibat Terpapar Covid-19

dr. Taat menuturkan status pekerjaan pasien OTG yang melakukan isolasi mandiri di RSKIA Kota Bandung, secara rata-rata adalah ASN, selain itu merupakan masyarakat umum. 

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x