Seorang Relawan Vaksin asal China di Bandung Positif Covid-19, Begini Kronologinya

- 10 September 2020, 21:21 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay


GALAMEDIA - Satu dari 450 subjek penelitian uji klinis vaksin virus corona (Covid-19) asal China di Kota Bandung terkonfirmasi terinfeksi Covid-19.

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil menjelaskan kronologi relawan yang terpapar virus SARS-CoV-2 di tengah siklus vaksinasi itu.

"Perlu kami sampaikan bahwa kronologis pada relawan tersebut, setelah mendapatkan 'suntikan' (tidak diketahui vaksin atau plasebo) pertama pada kegiatan penelitian vaksin Covid-19, bepergian ke luar kota," kata Kusnandi dalam keterangan tertulis Kamis 10 September 2020.

Baca Juga: Mengaku Bunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo, Polisi Langsung Amankan Seorang Pria asal Riau

Pada kunjungan penyuntikan kedua, lanjut Kusnandi, relawan secara klinis dinyatakan sehat dan diberikan penyuntikan kedua.

Namun keesokan harinya, relawan yang tak disebutkan identitasnya itu menjalani program pemeriksaan swab nasofaring (swab test) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) karena ada riwayat ke luar kota.

Oleh petugas kemudian dilakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan kemudian dikirimkan ke laboratorium BSL-2 milik Dinkes dengan hasil positif.

"Hasil yang positif tersebut harus disampaikan kepada yang bersangkutan," tutur Kusnandi.

Adapun terhadap orang dengan hasil apus hidung positif dilakukan isolasi mandiri dan terdapat program pemantauan secara ketat setiap harinya.

Baca Juga: Anies Baswedan Dikeroyok Sejumlah Menteri, Malah Dipuji Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19

"Selama sembilan hari pemantauan kondisi relawan dalam keadaan baik," ujar Kusnandi.

Kusnandi menyimpulkan, hasil pemeriksaan apus hidung positif bukan berasal dari tim penelitian tapi hasil dari program pemeriksaan swab nasofaring oleh pemerintah dan perlu dilanjutkan dengan pengawasan ketat.

Ia menerangkan dalam uji klinis ini terdapat dua kelompok, ada yang mendapat plasebo dan ada yang mendapat vaksin. Uji klinis ini dilakukan dengan prinsip observer blind/tersamar, sehingga tidak diketahui mana yang dapat plasebo dan mana yang dapat vaksin.

Baca Juga: MUI Keluarkan Imbauan Soal Covid-19, Masjid Raya Bandung Besok Masih Gelar Sholat Jumat?

Untuk itu, Kusnandi berujar semua relawan tetap diimbau wajib menerapkan protokol pencegahan yang sudah dianjurkan pemerintah.

"Pada yang mendapat vaksin, kekebalan diharapkan paling cepat dua minggu pasca suntikan kedua," katanya.

Kusnandi menambahkan para relawan uji klinis masih akan dipantau kesehatannya selama enam bulan pasca suntikan terakhir.

"Uji klinis ini masih panjang jalannya, agar kita bersama-sama dapat menjaga privasi dari sukarelawan," katanya.

Sebelumnya, Kusnandi Rusmil mengatakan salah satu relawan tersebut diketahui terpapar Covid-19 sebelum dilakukan penyuntikan tahap kedua.

Baca Juga: Sindir Menteri Agama Soal Hafiz Al-Qur'an, Gatot Nurmantyo: Saya Makar Kalau Itu Memang Makar

"Jadi dia sudah disuntik pertama kali. Kemudian pergi (ke Semarang), pas pulang dicek lagi swabnya positif," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Rabu 9 September.

Berdasarkan prosedur yang diberikan kepada para relawan, mereka tak boleh keluar kota dan menjaga kondisi tubuh dan imunitas. Jika relawan akan bepergian keluar kota terutama zona merah, maka mereka harus melaporkan kepada tim pengawas.

Menanggapi hal ini, Kusnandi menyebut pihaknya berencana melakukan penyuntikan ulang vaksin terhadap relawan tersebut.

"Tetap kita lakukan penyuntikan ulang dengan pemantauan," ucapnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x