PBB: Satu Anak Tewas dan Dua Terluka Setiap 10 Menit di Jalur Gaza, 60 Persen Warga Kehilangan Pekerjaan

- 7 November 2023, 09:15 WIB
Seorang pria Palestina membawa seorang gadis yang terluka di lokasi akibat serangan penjajah Zionis Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza.//REUTERS/Yasser Qudih/
Seorang pria Palestina membawa seorang gadis yang terluka di lokasi akibat serangan penjajah Zionis Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza.//REUTERS/Yasser Qudih/ /

GALAMEDIANEWS - Badan Bantuan dan Pekerjaan Palestina PBB (UNRWA) telah merilis laporan yang mengungkapkan, satu anak tewas dan dua lainnya terluka setiap 10 menit secara rata-rata di Jalur Gaza selama genosida yang dilakukan Israel yang belum pernah terjadi sejak awal Oktober.

UNRWA membuat pengumuman mengerikan ini di platform resmi mereka, menekankan bahwa melindungi warga sipil selama konflik bukanlah aspirasi tetapi kewajiban terhadap kemanusiaan.

Agresi Israel yang terus berlangsung, yang telah memasuki hari ke-31, terus memberikan dampak berat pada anak-anak tak bersalah di Gaza.

Baca Juga: Krisis Israel Terungkap: Netanyahu Menyalahkan Pemberontakan Pasukan Cadangan Israel atas Serangan Hamas

Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza juga sangat mengkhawatirkan, melaporkan 4.104 anak tewas dari total 10.022 syuhada sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza.

Jumlah luka melebihi 25.000, dengan mayoritas di antaranya adalah anak-anak. Kementerian juga menerima laporan tentang 2.350 individu yang hilang di bawah puing-puing, termasuk sekitar 1.300 anak.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, telah menyatakan keprihatinan serius, memperingatkan bahwa Jalur Gaza menjadi "kuburan bagi anak-anak," dengan ratusan gadis dan anak laki-laki tewas atau terluka setiap hari.

Situasi tragis ini telah mendorong beberapa lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menggunakan istilah "kuburan anak-anak" untuk menyoroti keseriusan situasi di Gaza.

UNICEF, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengulangi keprihatan ini, menyatakan bahwa Jalur Gaza sedang berubah menjadi "kuburan bagi anak-anak."

Baca Juga: Bandung Raih Penghargaan Bhumandala Award 2023, Kota dengan Inovasi Terbaik Pemanfaatan Informasi Geospasial

Anak-anak di Gaza tidak hanya menderita akibat bom, tetapi juga akibat kekurangan perawatan medis yang penting. UNICEF telah menyerukan gencatan senjata segera dan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa henti ke Gaza.

Dalam konferensi pers, Guterres menekankan urgensi gencatan senjata segera, menggambarkan situasi ini sebagai "krisis kemanusiaan" bukan hanya sebagai krisis kemanusiaan.

UNICEF juga menekankan perlunya "gencatan senjata kemanusiaan segera" dan pengiriman bantuan yang berkelanjutan tanpa gangguan, karena anak-anak adalah yang paling rentan selama konflik.

Sementara itu, situasi ekonomi Gaza telah memburuk secara signifikan. Organisasi Perburuhan Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan bahwa Gaza telah kehilangan lebih dari 60% pekerjaan sejak dimulainya agresi Israel. Kerugian tersebut mencapai 182.000 pekerjaan yang sangat mengkhawatirkan di Jalur Gaza.

Baca Juga: Eskalasi Konflik di Tepi Barat Memanas, Warga Mulai Membalas dengan Lawan Polisi Israel di Timur Yerusalem

Ruba Jaradat, Direktur Regional untuk Negara-negara Arab di Organisasi Perburuhan Internasional, menyatakan keprihatinan mendalam, menyebutkan bahwa konflik yang terus berlanjut akan lebih memperburuk krisis ekonomi, mempengaruhi pekerjaan dan perusahaan selama bertahun-tahun.

Bahkan sebelum agresi Israel terbaru dan blokade ekonomi yang diberlakukan oleh pendudukan, hampir setengah dari penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan.

Agresi Israel yang berlanjut di Gaza sedang memberikan dampak berat pada kehidupan anak-anak dan ekonomi yang sudah rapuh.

Komunitas internasional diimbau untuk segera bertindak melindungi warga sipil, terutama anak-anak, dan memberikan bantuan kemanusiaan yang penting untuk mengurangi penderitaan penduduk Gaza.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: paltimeps.ps


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x