GALAMEDIANEWS - Pasukan penjajah Israel telah Bombardir Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza, yang menyebabkan kematian seorang anak dan luka pada tiga warga Palestina lainnya.
Rumah sakit ini dianggap sebagai yang terbesar di Jalur Gaza dan menjadi sasaran ketika pesawat tempur Israel membombardir atap departemen gawat daruratnya tempat dimana Panel Surya beroperasi. Ini merupakan serangan langsung pertama terhadap Kompleks Medis Shifa selama konflik saat ini.
Rumah Sakit Al-Shifa telah menjadi garis hidup kritis bagi penduduk Gaza, tidak hanya sebagai fasilitas medis tetapi juga sebagai tempat tinggal sekitar 50.000 individu yang terlantar. Rumah sakit ini saat ini mengandalkan generator listrik cadangan, dan kurangnya bahan bakar yang sangat penting mengancam untuk menghentikan sepenuhnya operasinya.
Agresi militer Israel yang berlanjut telah mengambil tol yang sangat berat, dengan lebih dari 9.770 warga Palestina tewas di Gaza, termasuk 4.800 anak, dan lebih dari 25.000 luka. Laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi internasional mengungkapkan bahwa sebagian besar korban terdiri dari wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Chad dan Afrika Selatan Kompak Tarik Dubes dari Israel Sebagai Protes Genosida di Jalur Gaza
Meskipun adanya kehadiran militer Israel yang kuat di sekitar perbatasan Gaza dan infiltrasi sporadis, perlawanan Palestina tetap bertahan dalam menggagalkan serangan-serangan Israel.
Tentara Israel terus melancarkan serangan terhadap rumah-rumah warga di seluruh Jalur Gaza, menyebabkan insiden-insiden pembantaian baru yang memperburuk penderitaan di daerah yang terkepung ini.
Gaza telah berada di bawah pengepungan militer Israel yang ketat sejak tahun 2007, setelah pemilihan demokratis di Palestina yang diduduki, hasilnya ditolak oleh Tel Aviv dan Washington.
Untuk memperparah krisis, pasukan Israel telah menargetkan sistem panel surya di Rumah Sakit Al-Shifa, yang sudah berada di ambang keruntuhan akibat kekurangan bahan bakar, air, dan obat-obatan.