Network
GALAMEDIA - Untuk pengembangan SDM di bidang telekomunikasi, Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Jabar melalui Akademi Telekomunikasi dan Borsya Grup siap mendirikan sekolah berbasis telekomunikasi di kabupaten Sumbawa NTB.
Menurut Ketua Apnatel Jabar, Boris Syaifullah, industri telekomunikasi di Indonesia sedikit mengalami masalah dari segi SDM. Masih ada ketidakseimbangan penyerapan telekomunikasi antar daerah di Indonesia, terutama wilayah timur Indonesia.
"Pendirian sekolah ini untuk menciptakan SDM yang mumpuni di bidang telekomunikasi. Sehingga penyerapan dan perkembangan telekomunikasi di timur Indonesia semakin berimbang serta bisa dinikmati masyarakat timur Indonesia," jelasnya dalam siaran pers yang diterima galamedia.
Baca Juga: Orang Tua Penusuk Syekh Ali Jaber Sebut Anaknya Derita Gangguan Jiwa, Polisi Nyatakan Tak Percaya
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia bahwa lima tahun terakhir, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh rumah tangga di Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat.
Persentase penduduk yang menggunakan telepon selular terus mengalami peningkatan, hingga pada tahun 2018 mencapai 62,41 persen.
Pertumbuhan penggunaan telepon selular ini diikuti pula oleh pertumbuhan kepemilikan komputer dan kepemilikan akses internet dalam rumah tangga yang mencapai angka 20,05 persen untuk kepemilikan komputer dan 66,22 persen untuk kepemilikan akses internet dalam rumah tangga.
Baca Juga: Ini Sejumlah Aturan PSBB Jakarta yang Berlaku Mulai Senin 14 September 2020
"SDM yang mumpuni di bidang telekomunikasi menjadi pondasi awal untuk perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia ke depannya," katanya.
"Salah satu tujuan saya, melihat perkembangan telekomunikasi di indonesia menjadi merata," tutur Boris yang juga calon kandidat Ketua Apnatel pusat.***
