Network
GALAMEDIA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta Pemkot Cimahi untuk waspada, setelah Kota Cimahi berstatus zona merah, bersama Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek).
Menurutnya, tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Cimahi merupakan yang tertinggi di Jawa Barat. Seiring dengan tingkat pengetesan Covid-19 yang sudah satu persen atau sesuai dengan standar WHO (World Health Organization).
"Sejauh ini hanya Kota Cimahi yang sudah memenuhi standar pengetesan WHO, ini diapresiasi. Tapi juga menjadi zona merah dengan tingkat penyebarannya tertinggi di Jawa Barat," ungkapnya di Makodam III/Siliwangi, Jln. Aceh, Kota Bandung, Senin, 14 September 2020.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Diserang, Mahfud MD Perintahkan BNPT dan Densus 88 Turun Tangan
Menurutnya, provinsi Jawa Barat saat ini sedang mengejar 1 persen pengetesan Covid-19, baik melalui tes usap (swab) atau PCR. Namun hingga saat ini, baru 314 ribu pengetesan dilakukan dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.
"Artinya masih di Bodebek yang menyumbang kasus mingguan lebih dari 60 persen," katanya.
Dengan kondisi tersebut, maka pihak bersepkat untuk menerapakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), karena adanya wilayah yang ekonominya berhubungan langsung dengan DKI Jakarta dan ada yang bersifat mandiri.
Baca Juga: Polda Jabar Gerebek Pesta Ulang Tahun Sekolah DJ, 6 Orang Positif Gunakan Sabu-sabu
"Sehingga perlakuannya berbeda-beda, dan PSBM ini metode yang pas. Seperti kasus Secapa AD yang tidak membatasi satu kota tapi hanya satu kelurahan saja," ucapnya.
Emil menuturkan, untuk ketersediaan rumah sakit secara umum masih terkendali, yakni di angka 41 persen. Namun berbeda di masing-masing wilayah, seperti di Depok yang cukup tinggi keterisian rumah sakitnya yakni sekitar 80 persen.
